Jumlah direksi sebelumnya dinilai terlalu gemuk
Jakarta, Koran Tempo (15/06/09) – Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sofyan Djalil memastikan semua jajaran direksi PT Indosat Tbk bakal diisi oleh orang-orang Indonesia.
Sofyan mengatakan rencana itu merupakan permintaan Qatar Telecom (Qtel). Mereka menginginkan semua posisi direksi diisi oleh profesional Indonesia. “Mungkin dalam rapat umum pemegang saham yang akan datang, mudah-mudahan akan dapat seluruhnya dari Indonesia,” ujarnya kemarin.
Dia menambahkan, karena saat ini merupakan masa transisi, jabatan direksi sebanyak mungkin diisi oleh perwakilan Qtel. Mengenai pengurangan jumlah direksi, Sofyan menjelaskan hal itu hanya untuk perampingan. “Terlalu gemuk.”
Sebagai pemilik baru Indosat, Qtel merombak jajaran direksi perseroan dalam rapat umum pemegang saham pada Kamis lalu. Qtel, yang membeli 40,8 saham Indosat dari Singapore Technologies Telemedia tahun lalu, menyusutkan jumlah direksi dari sembilan orang menjadi lima orang.
“Perombakan ini demi kebaikan perusahaan,” kata Chairman Qatar Telecom Group Syekh Abdullah bin Mohammed bin Saud al-Thani. Dari jajaran direksi lama, hanya dua orang yang bertahan, yakni Fadzri Sentosa dan Kaizad Bomi Heerjee.
Al-Thani, yang juga Komisaris Utama Indosat, mengatakan pihaknya memilih tiga direktur baru untuk meningkatkan bisnis Indosat pada masa depan. Direktur Utama Johnny Swandi Sjam digantikan Harry Sasongko Tirtotjondro, Chief Executive Officer GE Money Indonesia, mulai Agustus nanti.
Setelah merombak direksi, Al-Thani mengatakan tidak menutup kemungkinan Qtel menyuntik dana tambahan. “Kami sudah punya komitmen menyukseskan Indosat,” kata Al-Thani tanpa merinci rencana penambahan dana tersebut.
Sofyan menambahkan, menurut anggaran dasar, pemerintah berhak meletakkan wakilnya, yaitu seorang direksi dan komisaris, ke dalam Indosat. “Tidak harus menjadi direktur utama,” katanya. Masuknya Harry Sasongko ke jajaran direksi, dia melanjutkan, telah dikonsultasikan oleh Qtel kepada pemerintah.
Ditanya soal nasib mantan Direktur Utama Johnny Swandi Sjam, Sofyan mengaku pemerintah belum memutuskan akan mempertahankannya di Indosat atau memindahkannya ke BUMN lain. “Jika Johnny ingin pindah, pemerintah tak akan mengikut sertakan dalam uji kelayakan dan kepatutan,” katanya.
Rapat umum juga memutuskan Indosat membagikan dividen 50 persen dari laba bersihnya tahun lalau senilai Rp939,25 miliar atau Rp172,85 per saham. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham pada 22 Juli nanti. Tahun lalu Indosat membukukan laba bersih Rp1,878 triliun. *RIEKA RAHADIANA
0 komentar:
Posting Komentar