14 Juli 2009 6 Laboratorium Id-SIRTII ditender Agustus

Oleh Roni Yunianto
Bisnis Indonesia

Jakarta: Depkominfo akan menggelar tender fasilitas untuk pembangunan enam laboratorium bagi Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure (Id-SIRTII).

Richardus Eko Indrajit, Ketua pelaksana Id-SIRTII, menuturkan Ditjen Postel Depkominfo akan mulai menggelar tender yang dibiayai anggaran pemerintah untuk membeli peralatan dan fasilitas pada Agustus 2009.

“Kami akan membangun enam laboratorium untuk dapat beroperasi penuh menangani dan mengantisipasi berbagai insiden serangan,” ujarnya kemarin.

Menurut dia, ke-6 laboratorium itu adalah laboratorium analisis program perusak (malware) termasuk virus, laboratorium forensik untuk berbagai kasus serangan keamanan, laboratorium penguji perentas (honeynet), laboratorium simulasi (drilltest), laboratorium robot Internet (botnet), dan laboratorium pelatihan.

Eko memberi contoh analis malware dibutuhkan mengingat serangan sudah menembus rootkit.

Rootkit, menurut Wikipedia, adalah kumpulan software yang bertujuan untuk menyembunyikan proses, file dan data sistem yang sedang berjalan dari suatu sistem operasi tempat dia bernaung.

Rootkit awalnya berupa aplikasi yang tidak berbahaya, tetapi belakangan ini telah banyak digunakan oleh malware yang ditujukan untuk membantu penyusup menjaga aksi mereka yang kedalam sistem agar tidak terdeteksi.

Rootkit hadir di beragam sistem operasi seperti, Linux, Solaris dan Microsoft Windows.

Selain itu Id-SIRTII akan memanfaatkan fasilitas itu untuk meneliti kebenaran diterimanya laporan server-server di Indonesia menjadi penyimpan botnet terbesar ketiga di dunia dan siap diperintah kapan saja oleh pemiliknya dari jarak jauh untuk menyerang infrastruktur penting di negara lain.

Penyediaan fasilitas pendukung itu seiring dengan peralihan bertahap Id-SIRTII menjadi unit pelaksana teknis (UPT) setelah ada kajian peralihan menjadi badan layanan umum (BLU) sulit untuk direalisasikan.

“Kami tengah menyiapkan kertas kerja UPT ini sebelum terjadi pergantian Menkominfo,” tutur Eko.

Ketua Pelaksana Id-SIRTII itu menambahkan institusinya tengah dalam proses akreditasi internasional oleh FIRST.

“Kerja sama dengan internasional dibutuhkan agar tidak kehilangan jejak perentas,” ujarnya.

FIRST merupakan organisasi yang terdiri dari CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sedunia yang menangani berbagai insiden keamanan komputer yang merupakan representasi dari pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan.

0 komentar: