22 Juli 2009 Indosat siap ambil pita 3G

3 Operator lain masih melakukan kajian

Oleh Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Indosat Tbk menyiratkan akan mengambil pita tambahan telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) selebar 5 MHz seperti yang ditawarkan pemerintah, menyusul Telkomsel yang sudah terlebih dahulu menyetujui harga Rp160 miliar per blok.

“Dari hasil kajian yang kami lakukan, penambahan pita 3G sudah masuk dalam rencana bisnis perusahaan meski masih harus mendapatkan persetujuan dari komisaris,” ujar Chief Marketing Officer Indosat Guntur S. Siboro, kemarin.

Indosat mengaku memerlukan tambahan frekuensi 3G untuk meningkatkan kualitas layanannya, khususnya untuk layanan data karena di sejumlah wilayah bahkan sudah melebihi kapasitas.

Pemerintah menawarkan pita tambahan 3G selebar 5 MHz atau satu blok kepada operator 3G existing sampai akhir bulan ini. Pemerintah mengancam akan menenderkan kembali pita 3G yang tersisa tersebut apabila ke lima operator existing tidak mengambilnya sampai batas waktu yang ditentukan.

Satu operator 3G, yaitu PT Natrindo Telepon Seluler kemungkinan besar tidak akan mengambil pita tambahan. Sebelumnya perusahaan itu memiliki 10 MHz pita 3G tetapi harus mengembalikan kembali ke pemerintah sebelum selang 3G pada 2006.

Selain Natrino, Hutchison (sewaktu bernama Cyber Access Communication/CAC) juga pernah memiliki pita 3G sampai 15 MHz tetapi dipangkas 10 MHz jadi tinggal tersisa 5 MHz.

Anita Avianty, Head of Corporate Communication Natrindo, mengatakan pihaknya belum melakukan pembicaraan internal membahas tawaran tersebut.

“Kami tidak tahu bagaimana nanti keputusannya karena sejauh ini belum dilakukan pembicaraan mengenai penawaran tersebut,” ujarnya kepada Bisnis.

Hutchison dan PT Excelcomindo Pratama masih belum memberikan jawaban yang tegas dan berjanji akan segera memberikan putusan dalam waktu dekat.

Presdir XL Hasnul Suhaimi mengatakan pihaknya masih mengkaji hal tersebut sampai batas waktu yang ditentukan regulator yaitu sampai akhir bulan ini.

Adapun Telkomsel malah sudah bersiap menerima putusan tetap pemerintah yang memberikan hak pengelolaan pita 3G dengan lebar total 10 MHz.

Pemerintah sebenarnya sudah pernah menawarkan tambahan frekuensi ini pada awal 2009, tetapi hanya Telkomsel saja yang menyetujui harga dari pemerintah sebesar Rp160 miliar per blok.

Operator lainnya mengaku keberatan dengan harga pita tambahan sebesar itu karena pendapatan dari 3G per tahun tidak sampai Rp160 miliar. Indosat misalnya, menawar Rp30 miliar, XL sebesar Rp40 miliar, Natrindo sebesar Rp20 miliar, dan Hutchison sebesar Rp12 miliar.

Dua pekan
Pemerintah dan regulator telekomunikasi memaksa operator seluler 3G untuk memberikan jawaban atas penawaran kembali pita tambahan dengan harga Rp160 miliar per blok dalam 2 pekan sejak surat diterima oleh para operator.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengatakan surat tersebut sudah dikirimkan sejak 6 Juli. Keempat operator yang menerima surat tersebut adalah PT Indosat, PT Excelcomindo Pratama, PT Natrindo Telepon Seluler, dan PT Hutchison CP Telecommunication.

“Kami masih belum memeriksa kapan surat tersebut resmi diterima para operator telekomunikasi,” ujarnya.

Khusus untuk Telkomsel, satu-satunya operator yang sudah bersedia membayar Rp160 miliar, hanya dikirimkan surat klarifikasi dan soal teknis lainnya, agar tidak terjadi interferensi pada kemudian hari.

“Pemerintah memberikan masa penawaran selama 2 pekan, setelah itu tidak ada jaminan tersedianya frekuensi jika operator 3G meminta tambahan.”
(ARIF PITOYO) (fita.indah@bisnis.co.id)

0 komentar: