22 Juli 2009 Empat perusahaan berebut beli Mobile-8

Oleh Sylviana Pravita R.K.N
Bisnis Indonesia

Jakarta: Sebanyak empat perusahaan berebut membeli 19% saham PT Global Mediacom Tbk atas kepemilikan perusahaan telekomunikasi PT Mobile-8 Telecom Tbk.

Presiden Direktur dan CEO Global Mediacom Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo mengatakan perseroan masih membicarakan detail divestasi tersebut dengan seluruh pihak itu.

“Saya belum bisa menyebutkan [nama perusahaan dan sektor usahanya], termasuk juga kapan divestasi itu akan tuntas, karena saat ini kami masih bicara dengan empat pihak itu,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Hary mengatakan perseroan berencana menjual seluruh kepemilikan Global Mediacom di Mobile-8 terkait dengan rencana perseroan untuk fokus pada investasi di sektor media.

Global Mediacom merupakan pemilik 19% saham Mobile-8, sedangkan Jerash Investment Pte Ltd menguasai 32% saham operator telepon itu.

Direktur Utama Mobile-8 Merza Fachys mengatakan perseroan tidak mengetahui pihak-pihak yang terlibat dengan rencana divestasi itu. “Kami tidak mengetahui. Itu merupakan domain dari pemegang saham.”

Pada 29 Juni 2009, Mobile-8 mencapai lima langkah restrukturisasi atas obligasi berdenominasi rupiah senilai Rp675 miliar.

Pertama, perpanjangan jatuh tempo surat utang dari 15 Maret 2012 menjadi 15 Maret 2017. Kedua, pemangkasan tingkat bunga obligasi menjadi 5% pada 2009 – 2011, 8% pada 2012 – 2014, dan 18% pada 2015 – 2017. Obligasi rupiah itu semula memberikan bunga 12,375% per tahun.

Ketiga, pembayaran denda Rp1 miliar karena keterlambatan pelunasan bunga. Mobile-8 melunasi bunga tertunggak melalui 4 kali angsuran pada 31 Juli, September, Desember, dan Maret 2010.

Keempat, perseroan wajib menyediakan dana cadangan yang disetor pada 31 Agustus 2009 dan 15 September 2009. Apabila sinking fund itu terpakai saat belum jatuh tempo obligasi, perseroan wajib menambah dana itu.

Kelima, perseroan juga diwajibkan meraih laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) positif pada kuartal I/2010. “Apabila kami mampu menjaga EBITDA positif, kami tidak perlu melaksanakan injeksi modal.”

Pada perdagangan kemarin, harga saham emiten berkode FREN ini ditutup pada level Rp55 atau turun 1,79% dibandingkan dengan penutupan perdagangan 17 Juli 2009, yaitu Rp56.

0 komentar: