06 Juli 2009 Moratelindo mulai bangun kabel laut 500 km

Oleh Suyono Saputra
Bisnis Indonesia

Batam: PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) memulai pengerjaan jaringan sistem telekomunikasi kabel laut yang menghubungkan Pulau Batam-Dumai-Malaka (BDM) sepanjang 500 kilometer.

Galumbang Menak, Presiden Direktur PT Moratelindo, menjelaskan jaringan kabel laut BDM adalah jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Pulau Batam ke Dumai dengan pencabangan ke Malaka melalui Selat Malaka dan merupakan yang pertama kali dikerjakan oleh bangsa Indonesia sendiri.

“Pekerjaan kabel bawah laut ini dilaksanakan oleh PT Ketrosden Triasmitra, sebuah perusahaan swasta nasional Indonesia bekerja sama denga Global Marine. Total panjang jaringan sekitar 500 kilometer dan nilai investasi mencapai US$40 juta,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu.

Dia mengungkapkan penggunaan kontraktor lokal tersebut berhasil menghemat biaya hingga 30% dan devisa hingga 50%. Ini membuktikan kemampuan Indonesia telah sejajar dengan negara yang telah maju dalam pembangunan jaringan kabel laut kendati teknologi yang digunakan untuk penggelarannya bukan termasuk yang baru.

Peresmian penggelaran jaringan kabel laut ini dilakukan di atas kapal Global Marine, sebuah kapal khusus untuk menggelar kabel fiber optic bawah laut yang dihadiri Asisten Operasi TNI AL Edy Nurwantoro.

Galumbang menambahkan lama pengerjaan jaringan diperkirakan hingga September mendatang dengan perincian jaringan kabel laut Batam-Dumai selesai pada minggu ke dua Agustus dan Dumai-Malaka pada September.

Adapun pembangunan jaringan di darat dari Dumai menuju Jakarta meliputi : Dumai-Palembang-Lampung-Kalianda-Anyer dan Jakarta diperkirakan selesai pada Agustus.

BDM akan menghubungkan Pulau Batam dan Sumatera serta Jawa yang merupakan dua kawasan terpenting dan terpadat di Indonesia. Selanjutnya Moratel akan bekerja sama dengan Telkom Malaysia membangun jaringan ini ke Malaka sebagai gerbang komunikasi alternatif menuju akses global, yang selama ini hanya melalui Singapura.

Pasar Malaysia
Galumbang menjelaskan dalam waktu singkat jaringan ini akan dapat dipergunakan untuk menjadi saluran komunikasi antara Malaysia dan Indonesia. Jaringan SKKL (sistem komunikasi kabel laut) ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan komunikasi sekitar 4-6 juta warga Indonesia yang pada saat ini mencari nafkah di Malaysia dengan keluarganya di Indonesia dengan lancar, murah dan andal.

“Jika semua jaringan Jakarta-Batam-Dumai-Malaka ini terbangun, maka akan terbentuk sebuah ring yang saling mendukung, bila satu jaringan terputus akan cepat di-back up oleh jaringan lainnya,” papar Galumbang.

0 komentar: