16 Juli 2009 Telkom akan tambah kepemilikan di Scicom

Penyerapan belanja modal 2009 hanya 80%

Oleh Bambang P. Jatmiko
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berencana menambah kepemilikan saham hingga di atas 50% dari Scicom Berhad Malaysia dari saat ini sebesar 10%.

Selain itu, Telkom memperkirakan belanja modal (capital expenditure/capex) yang dialokasikan selama tahun ini sebesar US$2,5 miliar hanya akan terserap sebesar 80%-90% karena harga peralatan penunjang industri telekomunikasi dan informasi yang turun.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah menuturkan perseroan akan melakukan pembicaraan dengan pemegang saham lainnya di Scicom apabila rencana penambahan itu direalisasikan.

“Ada rencana untuk menambah kepemilikan di Scicom dari yang ada saat ini sebesar 10%, tetapi sejauh ini kami belum berbicara dengan pihak-pihak yang terkait,” katanya kemarin.

BUMN telekomunikasi itu akan meningkatkan kepemilikannya di Scicom untuk mendukung pertumbuhan bisnis nonorganik.

Pembelian sebagian saham Scicom dilakukan Telkom pada Januari 2008 melalui anak usaha perseroan, Telekomunikasi Indonesia Internasional.

Dalam pembelian itu, Telkom mengakuisisi 6,8% saham Scicom melalui Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE). Selain untuk mendukung perkembangan bisnis nonorganik, akuisisi itu juga untuk memperkuat segmen bisnis korporasi.

Scicom merupakan perusahaan bisnis yang bergerak dalam business process outsourching pertama yang tercatat di KLSE. Perusahaan yang berpusat di Malaysia ini juga memiliki beberapa kantor cabang di Amerika Serikat, Inggris, dan India.

“Saat ini kami mengkaji dua perusahaan nonoperator untuk diakuisisi. Dana akan diambil dari dana investasi tahun ini,” ujarnya.

Akuisisi
Namun, Rinaldi tidak menyebutkan segmen bisnis dari perusahaan yang akan diakuisisi itu. Berdasarkan catatan Bisnis, dua perusahaan yang dibidik perseroan bergerak di bidang jasa informasi telekomunikasi dan menara telekomunikasi dalam negeri.

Dia mengatakan tidak ada revisi dana yang dialokasikan untuk belanja modal, kendati serapannya hanya di kisaran 80% - 90%.

“Selama semester I ini, dana yang dialokasikan untuk belanja modal masih di bawah 50%. Namun jika dihitung dari peralatan yang dibeli, itu nilainya sudah melebihi. Dalam pembelian itu, pembayaran dilakukan dibelakang setelah barang diterima.”

Harga saham Telkom kemarin ditutup di posisi Rp8.050 per saham atau naik 0,63% dari penutupan hari sebelumnya Rp8.000 per saham. Jika mengacu pada harga tersebut, kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp162,28 teriliun dan price to earning ratio (P/E) 16,10 kali.

Saat ini jumlah saham Scicom yang tercatat di bursa Kuala Lumpur sebanyak 265,3 juta saham. Sementara itu harga saham perusahaan telekomunikasi itu di KLSE kemarin ditutup di posisi RM0,23 per saham.

Dengan mengacu pada jumlah tersebut, Telkom harus mengeluarkan dana sebesar Rp71,10 miliar (asumsi kurs Rp2,842 per ringgit Malaysia) untuk menambah kepemilikan di Scicom hingga 51%.

Dalam situs resmi Scicom disebutkan perusahaan itu memiliki sejumlah klien perusahaan multinasional. Pada April lalu, Scicom juga bekerja sama dengan perusahaan penerbangan asal Malaysia, Air Asia.

Scicom merupakan perusahaan yang membawahi sejumlah perusahaan lain, diantaranya meliputi Scicom (Academy) Sdn Bhd, Scicom Contact Centre Services Private Ltd, Scicom International (Inggris) Ltd, Jade Apple Marketing Sdn Bhd. (bambang.jatmiko@bisnis.co.id)

0 komentar: