13 Agustus 2009 Sinar Mas & Mobile-8 jajaki sinergi

Nilai buku per Juni hanya Rp22,63/saham

Oleh Sylviana Pravita R.K.N & Wisnu Wijaya
Bisnis Indonesia

Jakarta: Smart Telecom, perusahaan telepon Grup Sinar Mas, mulai menjajaki peluang bersinergi dengan anak perusahaan PT Global Mediacom Tbk yaitu PT Mobile-8 Telecom Tbk.

Beberapa pihak yang mendengar informasi itu mengatakan eksekutif Group Sinar Mas mulai berbicara dengan pemilik Mobile-8 terkait dengan kemungkinan menjalin sinergi.

“Pembicaraan baru dimulai, tetapi belum diketahui bentuk sinerginya. Apakah melalui merger atau Smart Telecom mengakuisisi saham Mobile-8,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Menurut dia, seandainya Group Sinarmas berminat membeli Mobile-8, perlu diketahui harganya. “Dengan harga Rp50 per saham, saham Mobile-8 masih terlalu mahal, apalagi utangnya cukup besar dan menderita rugi usaha,” tuturnya.

Jika Sinar Mas ingin meleburkan Mobile-8 ke Smart Telecom, ujar sumber itu, bagaimana mekanismenya. “Apakah saham Mobile-8 dibeli Smart, atau melalui penukaran saham.”

Global Mediacom kini memiliki 19% saham Mobile-8 Telecom, sedangkan Jerash Investment Ltd menguasai 32% saham operator penyedia jasa telepon CDMA dengan merek Fren dan Hepi itu.

Direktur Utama Mobile-8 Merza Fachys ketika dikonfirmasi mengatakan mendengar mengenai pembicaraan dengan Sinar Mas. “Saya dengar demikian, Sinar Mas juga berminat. Namun, soal pelepasan saham Mobile-8 itu di level pemegang saham, bukan wewenang saya.”

Presdir & CEO Global Mediacom Bambang Hary Iswanto Tanoedoedibjo mengatakan membuka kemungkinan terhadap seluruh investor yang berminat. Meski demikian, dia enggan menyebutkan identitas investor tersebtut. “Kami belum bisa memperkirakan kapan divestasi itu akan tuntas karena kami masih berbicara dengan empat pihak itu.”

Merza menambahkan fokus dari manajemen Mobile-8 saat ini adalah meningkatkan kinerja operasional dan finansial dari Mobile-8. “Kami akan berusaha menguasai pasar lebih dalam melalui produk baru dari Mobile-8, yaitu Fren Duo dan Mobi untuk menggenjot peningkatan kinerja keuangan,” ujarnya.

Selain Smart Telecom, PT Bakrie Telecom Tbk Juga dikabarkan tengah menjajaki konsolidasi dengan Mobile-8. Operator telepon milik Grup Bakrie itu mengisayaratkan bisa mewujudkan merger dan akuisisi dengan operator telekomunikasi lain pada pertengahan tahun depan.

Mobile-8 mengalami lonjakan rugi bersih hingga 170% menjadi Rp269,55 miliar dibandingkan dengan periode yang sama 2008, yaitu Rp99,80 miliar.

Nilai buku
Pardomuan Sihombing, Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, mengatakan dengan kondisi Mobile-8 yang kesulitan keuangan seperti saat ini, valuasinya lebih baik menggunakan nilai buku.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2009, nilai ekuitas Mobile-8 menapai Rp457,77 miliar, sedangkan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh mencapai 20,23 miliar saham. Berarti nilai buku Mobile-8 mencapai Rp22,63 per saham.

0 komentar: