07 Agustus 2009 Telkomsel perluas ceruk pasar baru

Tambahan pita 3G untuk tingkatkan mobile broadband

Oleh Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Telkomsel mencari ceruk pasar baru seiring denga diperolehnya pita tambahan seluler generasi ketiga (3G) dan pita broadband wireless access (BWA) di pita 2,3 GHz.

Operator seluler tersebut menargetkan akan menggelar layanan broadband di 150-175 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia sampai akhri tahun ini.

Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengungkapkan pihaknya akan memanfaatkan pita tambahan tersebut untuk memperluas akses komunikasi data pita lebar (broadband) di seluruh Indonesia.

“Pada awal tahun, kami sudah berancang-ancang untuk mengembangkan layanan broadband di 140 kota di seluruh Indonesia menggunakan pita 3G yang segera kami peroleh,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.

Frekuensi 3G yang dimiliki Telkomsel saat ini sudah padat seiring dengan meningkatnya pengguanaan layanan data melalui BlackBerry, iPhone, dan Telkomsel Flash.

Anak perusahaan Telkom itu sebenarnya juga mendapatkan alokasi pita broadband wireless access (BWA) di pita 2,3 GHz di daerah USO yang dimenanginya, tetapi menurut Sarwoto, peruntukannya jelas berbeda.

Permintaan tambahan frekuensi 3G sebesar 5 MHz tahun ini yang diajukan PT Telkomsel beberapa bulan lalu akhirnya disetujui oleh Departemen Keuangan dengan nilai BHP dan up front fee sebesar Rp160 miliar.

Untuk diketahui, Telkomsel mulai beroperasi di Indonesia secara komersial pada 26 Mei 1995. Pada November 1997 Telkomsel tercatat menjadi operator seluler pertama di Asia yang meluncurkan layanan GSM prabayar.

Telkomsel memberikan layanan seluler di Indonesia menggunakan dua spektrum yaitu 900 MHz – 1.800 MHz dan jaringan 3G di pita 1.900 MHz.

Operator itu merilis layanan 3G pada Maret 2009 dan menjadi operator pertama yang memberikan layanan data pita lebar berkecepatan tinggi berteknologi wideband code division multiple access (WCDMA). Berdasarkan catatan, saat ini pelanggan 3G terbesar dimiliki oleh Telkomsel dengan lebih dari 16 juta pelanggan.

Sarwoto mengatakan pihaknya sudah menerima surat dari Depkominfo tentang tambahan pita frekuensi 3G tersebut. “Kami terima surat tambahan second carrier 3G. Ini akan kami gunakan khusus untuk layanan mobile broadband,” tegasnya.

Sebelumnya Sarwoto mengatakan operator 3G menghadapi tantangan tersendiri untuk mengembangkan fitur-fitur 3G mengingat populasi handset 3G di Indonesia sudah melampaui 50% dan semakin terjangkau.

Peningkatan kapasitas, tuturnya, diklaim akan mendukung peningkatan kualitas layanan.

Telkomsel juga berencana meningkatkan layanan data dengan meningkatkan kapasitas broadband internasional dua kali lipat pada bulan ini. Saat ini penggunaan layanan data yang menuju internasional mencapai 85%.

Kabutuhan broadband
Manajemen PT Indosat Tbk telah menyatakan minatnya untuk menambah alokasi pita frekuensi radio penyelenggaraan jaringan bergerak seluler IMT-2000 di pita 2,1 GHz sebanyak 2 x 5 MHz.

Adita Irawati, Group Head Corporate Communications PT Indosat Tbk, mengatakan surat tanggapan atas penawaran dari pemerintah telah dikirimkan manajemen Indosat Rabu, 5 Agustus 2009.

Indosat, tuturnya, akan menggunakan tambahan frekuensi 3G tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan broadband kepada pelanggan serta menjawab kebutuhan pasar yang terus meningkat secara signifikan untuk layanan broadband ini. (RONI YUNIANTO) (arif.pitoyo@bisnis.co.id)

0 komentar: