13 Agustus 2009 Tiga Strategi Indosat

Konsumen memperoleh layanan sesuai tarif yang merka keluarkan

Republika – Tiga strategi baru disiapkan direksi Indosat. Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Tbk, Harry Sasongko, menuturkan jurus baru itu untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan pendapatan Perseroan.

Harry mengatakan, strategi pertama terkait fokus layanan kepada konsumen. Operator telekomunikasi yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Qatar Telecom ini ke dapannya akan lebih melihat kebutuhan dan minat konsumen, melayani dengan service terbaik, dan memberikan harga terjangkau.

“Dengan begitu, konsumen memperoleh layanan sesuai dengan tarif yang mereka keluarkan,” ujar Harry dalam jumpa pers pertama sebagai dirut Indosat menggantikan Johnny Swandi Sjam di Jakarta, Rabu (12/8).

Sinergi kedua, urai Harry, berhubungan dengan sinergi dari sejumlah kekuatan yang dimiliki Indosat. Lewat strategi ini, ia ingin benar-benar mengoptimalkan anak perusahaan yang mereka miliki.

Mantan CEO GE Finance ini mencontohkan, Lintasarta memberikan layanan online bagi dunia perbankan serta Indosat Mega Media (IM2) yang mengahadirkan layanan internet broadband.

Menurut Harry, Indosat sejatinya memiliki kekuatan internal dan anak perusahaan yang sangat bagus. Mulai di bidang satelit, seluler, hingga lalu lintas data. “Tapi, kekuatan-kekuatan ini perlu disinergikan untuk mendukung perusahaan,” tuturnya.

Sedangkan strategi terakhir terkait keselarasan. Ia menjabarkan harmonisasi yang dimaksud mencakup para pemangku kepentingan dari pemegang saham (Qtel, pemerintah, dan publik), media massa, pihak regulator, dan tak terkecuali dengan para karyawan Indosat sendiri.

Harry mengakui hasil kuartal pertama 2009 Indosat memang kurang bagus. “Nanmun, kita kembali lagi ke tiga strategi tadi. Dan bagus tidaknya strategi ini akan bisa dilihat dari laporan keuangannya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Harry, juga mengatakan Indosat Tbk akan menerbitkan surat utang (obligasi) dalam denominasi rupiah yang dijadwalkan terealisasi pada kuartal IV 2009. “Penerbitan obligasi sedang dalam proses yang disesuaikan degan kebutuhan “refinancing” (pendanaan) perusahaan,” katanya.

Menurut Harry, pihaknya sedang melakukan evaluasi semua opsi pencarian dana yang disesuaikan dengan waktu, tingkat bunga, sebagai dasar penetapan nilai obligasi. Karena itu, Harry tidak merinci berapa nilai obligasi yang akan diterbitkan tersebut. “Sebab, harus terlebih dahulu mengetahui minat pasar,” katanya. ■ fir/fai

0 komentar: