08 September 2009 Depkominfo Buka Kembali Sertifikasi BlackBerry

Jakarta, Investor Daily (07/09/2009) – Hari ini regulator mencabut pembekuan sertifikasi produk BlackBerry milik Research In Motion (RIM). Dengan demikian, operator-operator yang berafiliasi dengan RIM dapat kembali mengajukan permohonan sertifikasi produk ke Ditjen Postel Depkominfo.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto mengatakan, setelah melalui tahap pendirian RIM Authorized-Repair Center di Sunter Jakarta Utara, yang disusul inspeksi tim khusus Depkominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) pada 19 Agustus 2009, rapat BRTI menyetujui kelengkapan dan persyaratan fasilitas RIM.

Namun, BRTI mengajukan persyaratan kepada perusahaan asal Kanada tersebut untuk memberikan surat pernyataan yang akan dijadikan pegangan hukum apabila terjadi pelanggaran di tengah jalan. “Pada 31 Agustus 2009, Depkominfo telah menerima surat pernyataan RIM secara fisik yang ditandatangani oleh Vice President Controller RIM James Yersh dan Program Manager PT Teleplan Indonesia Rita Effendi,” kata Gatot di Jakarta, akhir pakan ini.

Dalam surat pernyataan tersebut, RIM sebagai vendor BlackBerry telah menyediakan repair center dan customer care center di Indonesia, yang dapat memperbaiki kerusakan perangkat secara menyeluruh, memberikan garansi, serta layanan purnajual. RIM juga telah menerima kunjungan Depkominfo dan BRTI yang melakukan penilaian secara konkret terhadap Repair Center yang telah mereka dirikan.

Care centers dan repair center tersebut melayani pengguna BlackBerry yang membeli produk lewat salah satu penyelenggara telekomunikasi, yaitu Telkomsel, Indosat, XL, dan Axis. Repair center telah beroperasi pada tanggal 21 Agustus 2009. Enam care center yang menempel pada operator-operator telekomunikasi juga telah dibuka dan tersebar di kota-kota besar di Indonesia pada 26 Agustus 2009.

“Kami sengaja memublikasi poin-poin yang tertera dalam surat pernyataan RIM, karena pemerintah memperlakukan setiap vendor secara transparan dan tanpa memberikan keistimewaan apapun. Publik juga dapat mengetahui dan ikut memantau apabila terjadi pelanggaran,” kata Gatot.

Setelah merestui pendirian repair center yang terletak di Kompleks Ruko Royal Sunter, Jakarta Utara, pemerintah hari ini kembali membuka pintu bagi importir yang berafiliasi dengan RIM untuk melakukan proses pengajuan sertifikasi tipe-tipe terbaru BlackBerry.

Sedangkan, importir atau distributor non-afiliasi harus memiliki pusat purnajual sendiri untuk dapat mengajukan sertifikasi ke Ditjen Postel. “Pemerintah tidak memaksa kualitas pusat purnajual tersebut harus secanggih yang didirikan RIM,” lanjut Gatot.

Beberapa waktu lalu, pihak RIM menunjukkan itikad baiknya untuk membahas peluang kerja sama dengan importir dan distributor non-afiliasi dalam hal layanan purnajual. Namun, pemerintah tidak menjanjikan atau ikut campur terhadap pembicaraan atas dasar business to business tersebut.

“Depkominfo akan melakukan rapat koordinasi bersama Departemen Perdagangan serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengani masalah pencabutan pembekuan sertifikasi BlackBerry hari Rabu (9/9). Kami juga akan membahas nasib perusahaan-perusahaan yang tidak berafiliasi dengan RIM,” ujar Gatot. (c135)

0 komentar: