08 September 2009 Mobile-8 siap setor sinking fund

Oleh Sylviana Pravita R.K.N
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Mobile-8 Telecom Tbk siap menyetor dana cadangan (sinking fund) senilai Rp8 miliar pada 15 September terkait dengan restrukturisasi obligasi perseroan Rp675 miliar.

“Kami sedang menyiapkan sinking fund yang harus disetor pada 15 September. Sinking fund per 31 Agustus sudah kami penuhi,” ujar Sekretaris Perusahaan Mobile-8 Chris Taufik kepada Bisnis kemarin.

Kewajiban itu merupakan hasil dari rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada 29 Juni 2009, di mana Mobile-8 mencapai lima langkah restrukturisasi atas obligasi berdenominasi rupiah senilai Rp675 miliar.

“Nilainya dua kali dari pembayaran kupon yaitu berkisar Rp16 miliar, sehingga pada 31 Agustus kami membayar Rp8 miliar dan jumlah yang sama kami bayarkan pada 15 September. Jumlah itu disesuaikan dengan tingkat kupon obligasi yang menjadi 5% pada Agustus-September 2009,” katanya.

Dia mengatakan perseroan memenuhi kewajiban itu melalui kas internal perseroan yang berasal dari pendapatan operasional. “Yang jelas, cash flow bulanan pada Agustus dan September berkurang guna memenuhi kewajiban itu,” ujarnya.

Ke depan, berdasarkan keputusan RUPO itu apabila sinking fund itu terpakai saat belum jatuh tempo obligasi, perseroan wajib menambah dana itu (top-up).

Keempat langkah lainnya, yaitu, pertama, perpanjangan jatuh tempo surat utang dari 15 Maret 2012 menjadi 15 Maret 2017. Kedua, pemangkasan tingkat bunga obligasi menjadi 5% pada 2009-2011, 8% pada 2012-2014, dan 18% pada 2015-2017. Obligasi rupiah itu semula memberikan bunga 12,375% per tahun.

Ketiga, pembayaran dengan Rp1 miliar karena keterlambatan pelunasan bunga. Mobile-8 akan melunasi bunga tertunggak melalui empat kali angsuran pada 31 Juli, September, Desember, dan Maret 2010.

Keempat, perseroan juga diwajibkan meraih laba sebelum bunga, pajak depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) positif pada kuartal I/2010. “Apabila kami mampu menjaga EBITDA positif, kami tidak perlu melakukan injeksi modal,” tuturnya.

Adapun, perseroan juga masih menyelesaikan gugatan oleh wali amanat obligasi berdenominasi dolar senilai US$100 juta, yaitu DB Trustees, sehingga bunga obligasi dolar yang jatuh tempo per 1 September tidak dibayarkan perseroan.

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham emiten berkode FREN ini ditutup ke level Rp64 atau naik 6,67% dibandingkan dengan penutupan perdagangan 4 September 2009, yaitu Rp60.

Dengan mengacu pada harga saham itu, kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp1,29 triliun.

0 komentar: