03 Oktober 2009 Pasokan Listrik Terganggu, Internet dan Telepon Aman

Oleh Encep Saepudin

Jakarta, Investor Daily (01/10/2009) – Jaringan dan jasa telekomunikasi untuk pelanggan menggunakan layanan percakapan, SMS dan data dijamin aman, meski sempat terjadi gangguan pasokan listrik. Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Telkom Divisi Regional II Jakarta menggandeng pihak ketiga agar pasokan listrik ke server dan Sentral Telepon Otomat (STO) terkontrol.

Ketua Umum APJII Roy Rahajasa Yamin mengatakan, APJII minta kepada pengelola Gedung Cyber di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, untuk mengontrol genset agar jangan sampai mengalami gangguan selama pasokan listrik dari PLN belum normal. Bila listrik padam, server pun padam. Dampaknya, seluruh pelanggan data di Pulau Jawa bisa terputus mengakses data Internet.

“Tapi, tadi saya menerima info bahwa pengelola gedung akan berupaya menjaganya,” kata Roy di Jakarta, Rabu (30/9).

Gedung Cyber merupakan sarana vital dalam infrastruktur internet di Indonesia. Internet Service Provider (ISP) di seluruh pulau Jawa terhubung dengan gedung tersebut agar pelanggannya bisa mengakses situs online tertentu.

Sebenarnya, ujar Roy, APJII ingin membangun server lagi di tujuh kota, dengan prioritas di Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya. Dengan demikian, jaringan internet nasional tidak mengandalkan server atau data center yang ada di Gedung Cyber, Jakarta. Ketiga terjadi bencana seperti kebakaran gardu listrik, APJII tidak perlu ketar-ketir lagi.

Proses pembangunan seluruh server di tujuh kota itu membutuhkan waktu dua tahun. Tapi, pembangunannya tersendat karena keterbatasan dana. Sedangkan jaminan Surat Perintah Kerja (SPK) yang diperoleh dari tender proyek tidak sepenuhnya berlaku. Bank, kata dia, hanya mau menerima SPK dari instansi pemerintah.

“Pinjaman dari bank terkendala kolateral (jaminan), sedangkan aset kami yang dijadikan jaminan tidak sepadan,” kata dia.

Sementara itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Divre II (Jadebotabek) juga langsung berkoordinasi untuk mengembankan akibat gangguan pasokan listrik. Executive Genaral Manager Telkom Divre II Mas’ud Khamid mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan mitra kerja agar pasokan daya untuk genset tetap terjadi. Dengan begitu, genset tetap bisa beroperasi selama proses pemadaman bergilir berlangsung.

Telkom memiliki genset fix (yang menempel pada stasiun telepon otomat/STO) dan genset mobile. Genset fix dihentikan setelah 2x24 jam beroperasi. Kemudian digantikan dengan genset mobile.

Setiap genset fix disediakan 1000 liter solar yang cukup untuk mengoperasikan genset selama sepekan. Biasanya, genset dipergunakan paling lama satu jam dalam sebulan. Tapi, kebakaran gardu induk PLN di Cililitan mengharuskan operasi terus menerus.

“Kami sudah koordinasi dengan PLN, dan belum tahu kapan pemadaman ini akan berakhir,” kata dia.

Saat ini, Telkom Divre II memiliki 160 STO untuk melayani tiga juta pelanggan telepon rumah dan 400 ribu pelanggan Speedy. Untuk pelanggan Speedy, menurut Mas’ud, pelanggan mungkin tidak mengaksesnya di area hotspot tertentu akibat ketiadaan listrik.

0 komentar: