14 November 2009 APT fasilitas layanan konvergensi

‘Biaya roaming internasional bisa turun’

Oleh Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia

Jakarta (13/11/2009): Pertemuan menteri teknologi informasi dan komunikasi Asia Pasifik atau Asia-Pacific Telecommunity (APT) 2009 sepakat memfasilitasi layanan konvergensi dan pengembangan konten serta aplikasi.

APT 2009 juga akan menggulirkan Bali Statement dari pertemuan strengthening Regional Collaboration Toward Broadband Economy yang memfokuskan pada beberapa isu krusial yang disertai rencana aksi.

Heru Sutadi, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), menjelaskan Bali Statement merupakan kesepakatan para menteri untuk bekerja sama memperluas konektivitas fixed dan mobile broadband, serta penyediaan layanan telematika yang aman dan memperhatikan kesinambungan lingkungan.

“Mereka juga sepakat untuk memfasilitasi layanan konvergensi yang efektif, memberi dukungan terhadap pengembangan konten dan aplikasi, serta pembangunan kapasitas sumber daya manusia di industri telematika,” ujranya ketika di hubungi Bisnis kemarin.

Anggota BRTI itu menjadi salah satu peserta pertemuan APT 2009 yang digelar di Nusa Dua, Bali, dalam kapasitasnya sebagai delegasi dari unsur badan regulator nasional.

Heru menjelaskan setiap isu tersebut dirinci kembali dan dijabarkan dalam rencana aksi (action plan). Indonesia sendiri dalam hal pengembangan konektivitas broadband berencana untuk fokus terhadap Palapa Ring dan meningkatakan proyek universal service obligation (USO) menjadi broadband service obligation (BSO).

Dana USO nanti akan dikembangkan untuk memperluas penggunaan broadband. Proyek USO nanti bukan hanya teleponi dasar (Desa Berdering) melainkan juga sudah data (Desa Pinter/Internet kecamatan) dan dengan pita lebar (broadband).

“Dengan posisi Indonesia yang berada di tengah, negara ini bisa menjadi pengembang broadband di kawasan Asia pasifik,” ujarnya.

Pada pertemuan di Bali kemarin, Menteri Tifatul Sembiring mengajak seluruh delegasi negara anggota Asia-Pacific Telecommunity (APT) untuk meningkatkan kerja sama dengan memanfaatkan ekonomi broadband meskipun tingkat perkembangan pertumbuhan ekonominya setiap negara masih beragam.

Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, menjelaskan ada beberapa rencana tindak lajut yang telah disusun terkait dengan Bali Statement. Beberapa negara berencana memperomosikan penggunaan broadband di kalangan masyarakat dengan memasukkan materi pembelajaran telematika dalam kurikulum sekolah.

Keja sama roaming
“Setiap negara juga akan didorong untuk memanfaatkan layanan broadband bagi peningkatan penyebarluasan informasi tentang peringatan dini bencana alam,” ujarnya melalui siaran pers Depkominfo.

Gatot menjelaskan negara angota juga akan didorong untuk membentuk badan regulatori yang mencakup tugas pokok dan fungsi di bidang regulasi telekomunikasi, IT, dan penyiaran. Mereka juga akan mengimplementasikan skema perizinan yang berbasis teknologi netral dan penggunaan layanan konvergensi.

Gatot menambahkan khusus pada kerja sama regional akan dilakukan studi dan kegiatan berbagi informasi dalam penggunaan gelombang radio, serta direncanakan pengembangan jaringan APT Frequency Information System (AFIS).

“Biaya roaming internasional bilamana perlu akan diturunkan biayanya.”

0 komentar: