16 November 2009 Kembangkan BWA Berteknologi Wimax

First Media Investasi Rp 1 Triliun

Oleh Fransiskus Dasa Saputra

Jakarta, Investor Daily – PT First Media Tbk (KBLV) akan menginvestasikan dana Rp 1 triliun untuk mengembangkan akses interent berkecepatan tinggi (broadband wireless access/BWA) dengan teknologi Wimax.

“Dana investasi itu berasal dari kas internal dan eksternal seperti pinjaman bank dan pasar modal. Semua opsi akan kami jajaki dan mencari yang terbaik,” kata Direktur Keuangan First Media Irawan Djaja, usai paparan publik perseroan di Jakarta, Jumat (13/11).

Irwan menjelaskan, dengan mengembangkan BWA berteknologi Wimax, perseroan dapat menyediakan jaringan internet murah, sehingga dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Perseroan menargetkan dapat meraih satu juga pelanggan hingga 2012.

“Permintaan masyarakat terhadap jaringan internet sangat tinggi. Karena itu, kami yakin dapat meraih penambahan pelanggan. Hingga akhir September 2009, pelanggan jasa internet kami (FastNet) telah mencapai 145 ribu pelanggan,” ujar Irwan.

First Media akan menyewa menara untuk membangun 10 base transceiver station (BTS) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai tahap awal. “Di Jabodetabek, dari 24 juta penduduk, ada sekitar 1,7 juta pelanggan potensial,” jelas Irwan.

Belum lama ini, First Media telah memenangi tender BWA berteknologi Wimax untuk Zona 4 yaitu Jabodetabek dan Banten, serta Zona 1 untuk Sumatera bagian Utara yang meliputi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Pengamat pasar modal Daniel Listiadi mengakui, masyarakat kini sangat membutuhkan kecanggihan teknologi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Dengan demikin, prospek usaha telekomunikasi dan informasi dengan teknologi yang canggih sangat cerah ke dapannya.

“Prospek yang menjanjikan itu tentunya dapat mendorong peningkatan kinerja emiten, menyusul pertumbuhan pelanggan dan jaringan,” jelas Daniel.

Dia menegaskan, emiten di sektor telekomunikasi, informasi, dan teknologi bakal menjadi sektor yang dominan dan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ke depannya. “Track record emiten-emiten tersebut menunjukkan pengembangan usaha yang bagus,” kata Daniel.

Sementara itu, hingga kuartal III-2009, First Media berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp46,68 miliar. Perolehan laba tersebut terutama ditopang oleh kanaikan pendapatan dari jasa internet dari Rp191,59 miliar menjadi Rp237,02 miliar.

Adapun pendapatan perseroan per kuartal III-2009 mencapai Rp531,28 miliar. Sektor internet mengontribusi pendapatan sebesar Rp237,02 miliar, televisi berbayar Rp190,92 miliar, data komunikasi Rp48,78 miliar, iklan Rp27,22 miliar, dan lain-lain Rp27,32 miliar.

Akhir tahun ini, pendapatan First Media diperkirakan mencapai Rp760-780 miliar dan laba bersih sebesar Rp50 miliar. Sedangkan tahun depan, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp1,5 triliun.

Sementara itu, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), kemarin, pemegang saham menyetujui pengangkatan direksi baru First Media. Posisi direktur utama ditempati oleh Hengkie Liwanto, mantan director card business Citibank. Sedangkan Yen Tzu yang sebelumnya menjabat direktur strategic planning First Media diangkat menjadi komisaris independen.

0 komentar: