12 November 2009 Kisaran yield bond Indosat 10,2%-11,68%

Utang Rp640 miliar akan dilunasi

Oleh Pudji Lestari

Bisnis Indonesia (11/11/2009): PT Indosat Tbk menawarkan obligasi berjangka waktu 5 tahun dan 7 tahun bernilai total Rp1,5 triliun dengan indikasi imbal hasil 10,20%-11,68%.

Penerbitan obligasi ini bakal mendongkrak jumlah utang obligasi perseroan pada akhir tahun menjadi Rp11,41 triliun, dibandingkan dengan per 30 September 2009 yang sebesar Rp9,91 triliun.

Operator telekomunikasi itu akan menerbitkan obligasi VII/2009 senilai Rp1 triliun dan sukuk Ijarah IV/2009 sebesar Rp500 miliar. Keduanya bakal terdiri dari dua seri dengan jangka waktu 5 tahun dan 7 tahun, sehingga jatuh tempo pada 2014 dan 2016.

Director Head of Investment Banking PT Mandiri Sekuritas Iman Rachman mengatakan kupon tetap tahunan obligasi seri A akan mengacu pada imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) seri FR0026 ditambah 75-175 basis poin.

Lalu, untuk obligasi seri B mengacu pada rata-rata imbal hasil SUN seri FR0028 dan RP0030 dengan tambahan 75-185 basis poin. Untuk sukuk, cicilan imbalan ijarah akan setara dengan tingkat bunga obligasi.

“Berdasarkan posisi imbal hasil SUN saat ini, indikasi kupon obligasi seri A bakal sebesar 10,20%-11,20%, sedangkan seri B 10,58%-11,68%,” tuturnya seusai paparan publik, kemarin.

Mandiri Sekuritas bersama dengan PT Danareksa Sekuritas dan PT DBS Vickers Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi obligasi Indosat. Rencana emisi obligasi ini mendapat peringkat AA+ dengan outlook negatif dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.

President Direktur dan Chief Executive Officer Indosat Harry Sasongko mengatakan penerbitanobligasi ini akan meningkatkan totla utang perseroan.

Perseroan melakukan lindung nilai (hedging) lebih dari separuh utang dalam denominasi dolar AS. “Tidak ada perubahan kebijakan terkait hedging, tetap sekitar 50%. Tetapi saya tidak bisa menyebutkan nilainya.”

Harry menambahkan perseroan akan menggunakan seluruh dana hasil penerbitan surat utang setelah dikurangi biaya emisi untuk pembelian base station subsystem (BSS).

Pembelian BSS ini untuk memperkuat bisnis perseroan, khususnya dalam hal pengembangan jaringan seluler. BSS merupakan bagian dari jaringan seluler yang digunakan untuk menangani lalu lintas dan sinyal antartelepon genggam serta subsistem pergantian jaringan.

Pada tempat yang sama, Direktur Keuangan Indosat Peter Wladyslaw Kuncewicz mengatakan perseroan siap melunasi obligasi rupiah yang akan jatuh tempo pada tahun depan.

Berdasarkan data, obligasi Indosat yang akan jatuh tempo pada 2010 adalah obligasi III/2003 seri B senilai Rp640 miliar.

Analis Danareksa Sekuritas Budi Susanto menyebutkan sebagian besar utnag perseroan adalah jangka panjang, yang sebanding jumlahnya antara denominasi rupiah dan dolar AS.

“Posisi utang dalam mata uang asing dan tidak dilindungi nilai sekitar 25% dari total utang Rp22,69 triliun pada semester I.2009,” jelasnya dalam riset tentang utang Indosat yang terbit 10 November 2009. (pudji.lestari@bisnis.co.id)

0 komentar: