10 November 2009 Pendapatan Telkom Diproyeksikan Tumbuh 15%

Oleh Yohana S Philips

Jakarta, Investor Daily (09/11/2009) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 10-15% pada 2010 atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi tahun ini 5-10%.

Komisaris Utama Telkom Tantri Abeng mengatakan, kenaikan pendapatan Telkom akan ditopang akuisisi beberapa perusahaan tahun ini. “Kami melihat pertumbuhan pendapatan perseroan bisa double digit, sehingga laba bersih juga bakal turut terdongkrak,” ujarnya seperti dikutip Reuters, akhir pekan lalu.

Target pendapatan operator telepon terbesar di Indonesia ini melebihi ekspektasi yang diterbitkan sejumlah analis. Berdasarkan kompilasi Thomson Reuters, kenaikan pendapatan Telkom tahun depan sekitar 8,5% dengan laba bersih sekitar 10,4%.

Proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan perseroan, menurut dia, didasarkan atas konsolidasi sejumlah operator telekomunikasi di dalam negeri. Operator juga cenderung berkompetisi secara sehat. “Saya yakin konsolidasi akan terjadi mulai kuartal I tahun depan. Konsolidasi akan mengakibatkan merger serta kerja sama antarperusahaan telekomunikasi,” ungkapnya.

Sampai kuartal III-2009, Telkom mencetak pertumbuhan pendapatan sekitar 5,52% dari Rp44,65 triliun menjadi Rp47,11 triliun. Laba bersih naik 4,27% menjadi Rp9,3 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp8,92 triliun.

Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah beberapa waktu lalu mengatakan, kenaikan pendapatan disumbangkan pertumbuhan sejumlah bisnis perseroan, seperti bisnis seluler setelah naik 15,10% menjadi Rp21,04 triliun. Sedangkan pendapatan data, internet, serta jasa teknologi informatika menyumbang pertumbuhan sebanyak Rp1,53 triliun menjadi Rp12,43 triliun.

“Meski sebagian besar bisnis perseroan mencetak kenaikan pendapatan, bisnis telepon tetap justru mengalami penurunan pendapatan sebanyak Rp1,07 triliun dan bisnis interkoneksi melemah Rp899 miliar dalam kurun waktu Januari-September,” tuturnya.

Laba usaha Telkom meningkat 4,52% menjadi Rp17,95 triliun serta laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortisation/EBITDA) tumbuh 8,26%. Kondisi ini mendorong peningkatan laba bersih perseroan sebanyak Rp381 miliar. Adapun posisi kas dan setara kas Telkom per akhir September 2009 mencapai Rp7,21 triliun.

Obligasi Rp 3 Triliun
Telkom akan menerbitkan obligasi sekitar Rp2-3 triliun mulai kuartal II-2010. Menurut Direktur Keuangan Telkom Sudiro Asno, dana hasil emisi obligasi bertenor sekitar 5-10 tahun untuk mendanai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2010. “Saat ini kami sedang mendiskusikan emisi obligasi ini dengan 3-4 calon perusahaan penjamin emisi,” ujarnya belum lama ini.

Operator telepon pelat merah ini menyiapkan capex 2010 sekitar US$2 miliar atau nilainya sama dengan anggaran capex tahun ini. Dana capex berasal dari kas internal, emisi obligasi, dan pinjaman bank. PT Telkomsel akan menyerap sekitar 60% dana capex. Sedangkan sekitar 30% digunakan untuk grup Telkom dan sisanya sebanyak 10% untuk anak usaha lainnya.

Telkom juga siap melepas saham simpanan (treasury stock) hasil pembelian kembali (buyback) yang berjumlah 490 juta unit atau 2,43% dari total jumlah saham perseroan. Pelepasan saham hasil buyback merupakan salah satu opsi untuk menutupi kebutuhan capex 2010.

“Ada beberapa financing yang dapat kami gunakan untuk memenuhi capex tahun depan, yaitu pinjaman langsung (direct loan), emisi obligasi, dan melepas treasury stock hasil buyback,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Investor Daily, Telkom telah mengeluarkan dana sekitar Rp4,26 triliun untuk mem-buyback 490 juta unit saham yang mencapai 2,43% dari total jumlah saham perseroan. Berarti, Telkom mem-buyback rata-rata seharga Rp8.600 per saham.

Setelah Telkom sukses mengakuisisi 66,67% saham PT Indosnesia Tower, perseroan akan kembali mengambil alih dua perusahaan tahun ini. Akuisisi ini sejalan dengan rencana perseroan untuk memperkuat bisnis bidang teknologi informasi, media, dan pendidikan. Perseroan sudah menyiapkan dana dari capex sebesar Rp500 miliar tahun ini.

Analis Danareksa Sekuritas Chandra S Pasaribu dalam risetnya menyebutkan, akuisisi Indonesia Tower akan memberikan nilai tambah bagi Telkom. Pihaknya memperkirakan kenaikan pendapatan tahun ini sebanyak 4,25% menjadi Rp63,27 triliun. Laba bersih diproyeksikan melonjak 19,69% menjadi Rp12,7 triliun.

0 komentar: