23 November 2009 Telkom bagi dividen interim Rp524,19 miliar

Oleh Rahayuningsih
Bisnis Indonesia

Jakarta(20/11/2009): PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membagikan dividen interim senilai total Rp524,19 miliar atau Rp26,65 per saham.

Dengan mengacu pada besaran dividen tersebut, pemerintah mengantongi dana sekitar Rp267,33 miliar atas kepemilikan 51% sahamnya di BUMN telekomunikasi tersebut.

Vice President Investor Relations Telkom Hendra Purnama mengatakan besaran dividen tersebut telah ditetapkan dalam rapat direksi perseroan pada 18 November. Dividen tersebut akan dibayarkan pada 29 Desember 2009.

Dalam keterangan tertulisnya kemarin, PT Semen Gresik Tbk juga membagikan dividen interim senilai Rp58 per saham. Dividen akan dibayarkan pada 23 Desember. Sebelumnya, tiga bank BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk juga membagikan dividen interim senilai total Rp700 miliar dari laba tahun berjalan 2009.

Hingga kuartal III/2009, Telkom berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp47,11 triliun naik dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp44,65 triliun.

Pendapatan dari telepon seluler berkontribusi besar terhadap kinerja perseroan yaitu Rp21,04 triliun. Selain itu, pendapatan terbesar juga dihasilkan dari data, Internet dan jasa teknologi informatika Rp12,48 triliun.

Pada triluwan III/2009, perseroan juga berhasil membukukan keuntungan kurs sebesar Rp774,78 miliar melonjak dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang merugi sebesar Rp63,8 miliar.

Pertumbuhan pendapatan dan meningkatnya perolehan laba kurs mendorong laba bersih perseroan menjadi sebesar Rp9,3 triliun naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp8,91 triliun.

Capaian laba bersih tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar. Analis PT Optima Securities Arief Budiman menilai Telkom bisa mencapai pertumbuhan laba bersih 4% pada akhir 2009, berdasarkan kuatnya ekspektasi laba semester II/2009.

“Perseroan masih menuju tahun pemulihan. Kami yakin Telkom masih menjadi perusahaan dengan posisi terbaik di sektor tersebut, seiring dengan menjauhnya persaingan dan pemangkasan tarif pada 2007-2008,” tuturnya dalam laporan riset per 4 Agustus.

Untuk meningkatkan kinerja, perseroan mengalokasikan dana sebesar US$54 juta atau sekitar Rp513 miliar untuk membangun backbone serat optik Mataram Kupang sepanjang 1.041 kilometer.

Direktur Telkom Indra Utoyo menuturkan dana yang akan dialokasikan itu akan diambil dari vendor financing Huawei, yang sejauh ini telah berkomitmen memberikan pinjaman sebesar US$100 juta.

Pada perdagangan kemarin, harga saham yang berkode TLKM ini ditutup pada level Rp9.000 per saham naik Rp100 per saham dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yaitu Rp8.900.

0 komentar: