23 November 2009 Video streaming akan tumbuh 40%

Telkomsel upgrade perangkat video gateway Dilithium

Oleh Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia

Jakarta (20/11/2009): Pertumbuhan aplikasi video streaming di Indonesia diprediksi mencapai 20%-40% tahun depan yang dipicu oleh peningkatan konten lokal dan penyediaan infrastruktur video gateway oleh operator telekomunikasi.

Ruli Hardjowidianto, Regional Director South East Asia Dilithium, penyedia video gateway, mengatakan selama ini aplikasi video streaming atau video on demand masih kurang diminati pengguna telekomunikasi di Indonesia.

“Hal tersebut dipicu oleh promosi yang kurang dari operator, penyedia konten juga kurang memproduksi konten-konten yang menjual,” ujarnya disela-sela kick off pembangunan infrastruktur vidoe gateway Dilithium untuk Telkomsel, kemarin.

Ruli berharap penyedia di Indonesia memperbanyak penyediaan konten lokal berupa video, baik mengenai edukasi, iklan, film, atau video musik, dan tidak hanya berisi konten SMS premium karena nilai bisnisnya akan meningkat tahun depan.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengakui penyedia konten di Indonesia masih sibuk dengan memproduksi beragam konten SMS premium kuis, ramalan, dan ring back tone (RBT).

“Penyedia konten pasar dengan meningkatkan kreativitas,” tuturnya.

Menurut Heru, di luar negeri, film baru yang belum ditayangkan di bioskop bisa diakses lewat video on demand dengan tarif tertentu. Di Indonesia, lanjutnya, bisa juga menanamkan video sinetron yang belum ditayangkan di televisi.

Dari sisi ketersiaan bandwidth, regulator melihat operator telekomunikasi juga belum sepenuhnya siap dengan aplikasi video streaming karena belum semua wilayah memiliki akses bandwidth yang bagus.

Trafik meningkat
Di Indonesia, Dilithium sudah membangun infrastruktur video gateway di Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata. Saat ini vendor asal AS tersebut akan meng-upgrade perangkat video gateway milik Telkomsel seiring dengan trafik data yang makin meningkat dari operator tersebut.

“Selain itu,perangkat video gateway baru Dilitihium juga memiliki reability dan availability yang tinggi,” ujar Ruli.

Video gateway sendiri berisi aplikasi video call, video on demand (streaming), video push, video blogging, avatar, dan video surveilance. Dalam membangun video gateway Telkomsel, Dilithium menggandeng PT Vanilin untuk sistem integrator dan support-nya.

Saat ini Dilithium menguasai pangsa pasar video gateway di dunia sampai 60%. Dilithium juga menyediakan infrastruktur Dilithium Content Adaptor yang bisa mengirim video sesuai dengan ukuran layan dari beragam jenis peranti genggam. (arif.pitoyo@bisnis.co.id)

0 komentar: