10 Desember 2009 Hariff terima order WiMax Lintasarta

Oleh Roni Yunianto
Bisnis Indonesia

Jakarta (09/12/2009): PT Hariff Daya Tunggal Engineering menerima pesanan dari PT Aplikanusa Lintasarta mewakili Grup Indosat Tbk untuk perangkat WiMax di versi 16d pita frekuensi 3,3 GHz.

Budi Permana, Direktur Utama PT Hariff Daya Tunggal Engineering menuturkan pihaknya sudah menerima pesanan ribuan unit untuk perangkat base station dan customer premise equipment (CPE) dari Lintasarta untuk penggelaran ratusan sektor di Sumatra,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Dia menambahkan dengan pesanan itu, perangkat lokal sudah layak untuk digunakan mendukung pelayanan teknologi akses WiMax.

“Untuk concurrent atau penggunaan dalam waktu bersamaan lebih dari 200 pengguna ini sudah teruji karena sebelum pemesanan kami terbuka untuk pengujian,” paparnya.

Menurut Budi, selama ini belum tersedianya pemesanan dalam jumlah besar membuat vendor kesulitan untuk melakukan pembuktian bahwa produsen lokal siap memenuhi komponen yang dipersyaratkan.

“Untuk chipset memang kami beli dari luar negeri, tetapi itu hanya 20%-30% porsinya, selebihnya seperti software, antena, mekanikal, dan lainnya adalah lokal,” jelasnya.

Industri berharap basis volume produksi akan besar sehingga biaya dapat ditekan dan kemudian membuat harga layanan dipengguna akhir relatif terjangkau.

Saat ini vendor WiMax di Indonesia antaranya PT Industri Telekomuniaksi Indonesia (Inti), PT LEN, PT Quasar, PT Hariff, Xirka, TRG, dan CMI.

TRG, misalnya, telah menggandeng Tranzeo Wireless Technologies Invorporation asal Kanada. Adapun PT Hariff Daya Tunggal Engineering juga telah menggandenga Wavesat Canada untuk komponen chipset.

Desa berdering
Dalam kesempatan terpisah Telkomsel optimistis dapat merampungkan pengoperasian desa berdering di sekitar 25.000 desa di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan untuk mendukung program 100 hari pemerintah.

Sarwoto Atmosutarno, Dirut Telkomsel, mengatakan meskipun saat ini seluruh material dan infrastruktur perangkat USO telah terkirim ke lokasi dan telah beroperasi di 19.000 titik desa. “Perangkat USO untuk desa-desa lainnya sedang dalam proses instalasi. Telkomsel menambah satuan sambungan telepon (SST) menjadi 2 SST berupa 2 FWT di setiap desa USO,” ujarnya baru-baru ini.

Selain itu, operator itu juga menggelar perangkat untuk program Desa Pinter (Desa Punya Internet) dan Pusyantip (Pusat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Perdesaan) berupa Portal Lumbung Desa untuk menambah pemanfaatan program USO.

0 komentar: