19 Februari 2009 Amal Bagi Penelepon, Ladang Duit Buat Para Operator

KONTAN, Musik sudah menjadi bagian dari bisnis operator. Sudah beberapa tahun terakhir operator mencicipi nikmatnya nada tunggu pribadi yang beken dengan sebutan ring back tone (RBT).

Menurut para operator, kiprah RBT cukup besar ke pundi-pundi mereka. Naga-naganya bisnis RBT makin membesar. Apalagi para pemusik, terutama pendatang baru, lebih suka menggunakan RBT sebagai ajang promosi ketimbang promosi atau “ngamen” ke luar kota. “Setiap bulan kami bisa meraup sekitar Rp 18 miliar-Rp 20 miliar dari biaya langganan RBT,” ujar I Made Harta Wijaya, General Manager Layanan Nilai Tambah dan Pemasaran Excelcomindo Pratama.

Menurutnya, duit sejumlah itu memberikan kontribusi hingga 26% dari total pendapatan value added service (VAS). Kalau dihitung dari total pendapatan XL, bisnis RBT menyumbangkan sebesar 6%.

Hingga akhir tahun lalu, XL memiliki 4 juta pelanggan RBT. Seiring dengan target pertumbuhan pelanggan dari 26 juta menjadi 30 juta sepanjang tahun ini, diharapkan pengguna RBT juga ikut meningkat.

Operator “3” juga mengakui sumbangsih RBT lumayan gede. “Kebanyakan download lagu lokal. Dan RBT ini merupakan penyumbang terbesar dari segi konten,” ujar General Manager Layanan Nilai Tambah “3” Patricia Tedjasendjaja. Sayang, ia enggan menyebutkan berapa angka persisnya.

Pelanggan Bertambah
Indosat tak mau kalah. Dengan biaya langgan hanya Rp 5.500 per bulan, kontribusi RBT di layanan nilai tambah mereka mencapai porsi 35%. Sedangkan total donasi bisnis layanan bernilai tambah terhadap total pendapatan Indosat sendiri mencapai 30%.

Makanya, operator seluler terbesar kedua itu sangat rajin mengutak-atik sekitar 20.000-30.000 koleksi lagu yang ada di konten musiknya. Indosat yakin, kesadaran masyarakat untuk menggunakan musik orisinal sudah mulai tumbuh. “Apalagi kalau musik bajakan tak mewabah, layanan ini pasti akan tumbuh,” tandas Teguh Prastya, Kepala Grup Brand Marketing Indosat.

Telkomsel juga sangat paham bisnis RBT sangat menggiurkan. Dari 60 jutaan pelanggan, sebanyak 6 juta orang atau 10% rutin memanfaatkan layanan RBT yang di Telkomsel disebut Nada Sambung Pribadi (NSP). Sepanjang tahun ini, Telkomsel menargetkan pertumbuhan menjadi 17 juta pelanggan.

Di operator patungan Singtel dan PT Telkom itu, pelanggan yang paling banyak menggunakan layanan ini adalah pemilik kartu simPATI. “Jumlah pelanggannya lebih besar dari pelanggan RBT kartu As dan Halo,” ujar Henri Mulya Sjam, Vice President Product and Mobile Data Service Telkomsel. *Faisal Rachman, A. Febrian

0 komentar: