09 Februari 2009 Dilanjutkan, Proyek Menara Jakarta

Oleh Suharto

Jakarta, Investor Daily – Pihak developer telah menyatakan minatnya untuk membangun menara yang sempat terbengkalai terimbas krisis moneter 1998. “Pihak developer masih berminat dan telah menyiapkan tahapan-tahapan pembangunan selanjutnya,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di balai Kota, Jakarta, Jumat (6/2).

Fauzi mengaku telah mengunjungi lokasi proyek itu di Kemayoran. Menurut dia, perizinan proyek itu perlu diperbarui, sebab ada perubahan dari konsep awal, yaitu ada perubahan tata letak yang tidak sesuai lagi dengan perencanaan yang baru. Karena pembuatan tata letak belum dilakukan, dia mengimbau agar perizinannya disesuaikan dengan tata letak yang baru. “Saya bilang itu perlu penyesuaian, karena konsepnya telah berbeda dari awal. Saya kira izinnya perlu disesuaikan,” ujar Fauzi.

Di lain sisi, Fauzi mengakui, pembangunan menara Jakarta mendesak dilaksanakan. Sebab, menara itu akan dijadikan pusat menara base transceiver station (BTS) jaringan seluler. Dengan demikian, keberadaannya dapat mencegah Jakarta sebagai hutan menara. Saat ini, di Ibu Kota ini sudah terdapat sekitar 3.400 BTS dari berbagai operator. Selain memiliki menara, operator seluler maupun provider internet diwajibkan membangun jaringan kabel serat optik (fiber optic network) untuk akses dalam kota.

Nantinya, keberadaan Menara Jakarta setinggi 558 meter ini akan melebihi tinggi Oriental Pearl Tower di Shanghai (460 meter), KL Tower di Kuala Lumpur (421 meter), dan maupun CN Tower di Totonto (533 meter). Jika sudah jadi, Menara Jakarta juga akan dijadikan sebagai pusat jaringan telekomunikasi dan multimedia dengan data center dan disaster recovery center. “Menara jakarta akan dijadikan sebagai traffic controle dan pusat jaringan fiber optik di Jakarta,” ungkap Fauzi Bowo.

Sementar itu, Direktur Proyek Menara Jakarta, Roesdiman Soegiarso menjelaskan, hingga akhir 2008, pengembang telah mengerjakan galian tanah dengan total volume 830.000 M3, pekerjaan diaphragm-wall dengan keliling 936 m dan kedalam sekitar 30 meter.
Proyek juga sudah mulai mengerjakan ground-anchor hingga mencapai 1.461 titik, maupun pengecoran lantai basement seluas 53 ha. Proyek menara itu luasnya mencapai 76.936 m2, yang dilengkapi podium seluas 291.122 m2, dengan total kawasan seluas 368.061 m2.

Saat proyek Menara Jakarta pertama kali dilontarkan Presiden Soeharto pada 1994, langsung ditangkap pengusaha nasional Prajogo Pengestu dengan membentuk PT Indocitra Grahabawana. Pada 1995, diadakanlah seyembara internasional desain Menara Jakarta. Lomba itu dimenangi East Chine Architectural Design Institute (ECADI) yang telah berpengalaman mendesain Oriental Pearl Tower di Shanghai. (ban)

0 komentar: