20 Februari 2009 Hotspot Jakarta Pusat Mubazir

Jakarta, Investor Daily – Seluruh bangunan pemerintah setingkat kelurahan, kecamatan, dan sekolah di Jakarta Pusat sudah terpasang hotspot beradius hingga 100 meter. Kendati demikian, tingkat utilisasi fasilitas itu masih rendah.

Penggunaannya bahkan masih di bawah 10% dari kuota 1GB yang disediakan. Fasilitas tersebut menjadi mubazir sebab masih tersisa 90% dari 1 GB yang belum terpakai.

“Bagusnya, utilisasinya diatas 50% biar terjadi akselerasi ekonomi di masyarakat,” kata General Manager PT Telkom Jakarta Pusat Naim Dzikri di Jakarta, Kamis (19/2)

Rendahnya pemanfaatan itu mendorong Telkom Jakarta Pusat bersama Pemerintah Kotamadya Jakarta Pusat melakukan sosialisasi kepada komunitas pendidikan dan pemerintah.

Selain itu, Telkom akan memasang dua unit komputer di lingkungan sekolah. Sosialisasi akan berlanjut kepada komunitas masyarakat. “Tentunya pelatihan ini juga mengajak mereka agar hanya mengakses situs-situs yang bisa dipertanggungjawabkan kontennya,” papar dia.

Naim menerangkan, Kotamadya Jakarta Pusat yang berdekatan dengan simbol-simbol negara seperti Istana Presiden dan Istana Wakil Presiden akan menjadi proyek percontohan kawasan internet.

Saat ini, lanjut dia, terdapat 3.500 titik hotspot di 2500 lokasi yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Jakarta Pusat terdapat 310 hotspot.

Investasi yang dikeluarkan untuk satu titik sekitar Rp 500 ribu untuk pemasangan modem. Menurut dia, investasi itu belum termasuk biaya sewa tempat sebab pada bangunan tertentu dikenakan tarif per bulan.

Sementara itu, Executive General Manager Divisi Regional II Telkom Mas’ud Khamid mengatakan, pemasangan itu bertujuan agar masyarakat bisa mengakses internet dimanapun dan kapanpun.

“Saat ini memang diperlukan ‘internet sehat’ karena di masyarakat sedang booming demam internet (internet fever) dengan munculnya berbagai web blog dan facebook,” papar dia.

Pelatihan ini merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) perseroan. Untuk tahap pertama, pemberiannya pada SMA di Jakarta. Kemudian SMP dan SD akan turut menerima bantuannya. (cep)

0 komentar: