05 Februari 2009 Melsa dan Telkom Genjot Hotspot

Oleh Muhammad Sufyan

Bandung, Bisnis Indonesia – Dua penyelenggara jasa internet (PJI) di Bandung agresif mengembangkan layanan hotspot miliknya pada tahun ini.

Vivi Mariska, Marketing Communication Manager PT Melvar Lintas Nusa (Melsa), mengungkapkan pihaknya saat ini akan memasang sedikiknya lima titik hotspot yang dikonsentrasikan di Kota Bandung.

“Kami akan selektif memasang layanan ini, hanya di tempat-tempat yang memang dicari orang yang datang kesana, khusus untuk akses internet nirkabel saja,” katanya kepada Bisnis di Bandung, kemarin.

Dengan menggunakan teknologi wide fidelity, Melsa Hotspot saat ini berlokasi di 22 lokasi seluruh Kota Bandung dengan mayoritas terpasang di kafe, restoran, dan pusat perbelanjaan yang mayoritas berlokasi di kawasan utara dan tengah kota.

Vivi melajutkan pihaknya menargetkan titik baru yang akan dipasang tahun ini berlokasi di kafe yang penuh mengunjung maniak internet, seperti kafe Ngopi Doeloe yang jumlahnya saat ini mencapai 4 lokasi.

Muhammad Muaf, Deputi GM Kandatel PT Telkom Kandatel Bandung, mengungkapkan pihaknya tahun ini berencana memasang sekitar 40 titik baru guna mengejar target 1.000 hotspot Telkom di Jabar pada akhir tahun ini.

Dia menjelaskan target itu tergolong teralistis, sebab pencapaian tahun lalu menunjukkan implementasi hotspot sudah terpasang sedikitnya pada separuh kafe, mall, dan restoran prestisius di kota tersebut.

“Target ini juga ditetapkan guna mendukung pelayanan Speedy prabayar yang mulai dioperasikan sejak akhir tahun lalu. Lokasi akses layanan ini kami memang arahkan di hotspot,” sambungnya.

Dia mengaku sudah mensurvei sejumlah titik strategis seperti tempat kos-kosan, perguruan tinggi, dan kafe. Hasilnya, dari 80 kosan yang dipantau, sekitar 43 diantaranya sudah dipasang hotspot.

Demikian pula dengan perguruan tinggi yang sudah dipasang di 18 lokasi sejak awal tahun ini, dari jumlah yang disurvei sekitar 430 kampus. Muaf mengungkapkan kemudahan pemasangan hotspot miliknya.

“Kalau cakupan area sekitar 10 m2, itu cukup pakai satu akses poin saja. Investasinya sekitar Rp 800.000 saja, selebihnya mereka cukup berlanggan Speedy saja dengan biaya mulai Rp 75.000,” katanya.

Apabila cakupan ini diperluas dan tingkat trafik tinggi, maka klien bisa meminta pemasangan lebih dari satu akses poin sebagaimana banyak dilakukan para pengelola kafe dan restoran.

Selain kedua PJI itu, layanan hotspot dalam jumlah terbatas juga diberikan oleh CBN dan Fellownet di sejumlah hotel berbintang. Akan tetapi, jumlahnya makin kesini makin berkurang.

Jika umumnya penyediaan layanan hotspot ini menerapkan sistem penggunaan prabayar, maka Melsa sejak pertama kehadirannya hingga sekarang menyediakan layanan gratis bagi pengunjung.

0 komentar: