05 Februari 2009 Penjualan Menara BTEL Direstui

Nalinkant Rethod dikabarkan mundur dari Bakrie & Brothers

Oleh Sylviana Prativi R.K.N & Wisnu Wijaya

Jakarta, Bisnis Indonesia – Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk Nalinkant Amratlal Rathod dikabarkan mundur dari jabatannya.

Sumber Bisnis yang mendengar informasi itu mengatakan Nalinkant mengungkapkan niatnya mundur dari jabatannya dalam rapat direksi Bakrie yang digelar pada akhir pekan lalu.

“Dia [Nalinkant] menyatakan pengunduran diri itu di hadapan direktur Bakrie lainnya dengan alasan terlalu capai menangani berbagai persoalan yang menimpa Grup Bakrie. Dia ingin istirahat dulu,” ujarnya kemarin.

Menurut dia, meski dilontarkan dalam rapat direksi, pernyataan Nalinkant itu belum secara resmi direstui oleh pemegang saham Bakrie & Brothers.

Nalinkant merupakan eksekutif Grup Bakrie yang juga merangkap jabatan sebagai komisaris PT Bumi Resources Tbk sejak 2001. Dia menempati posisi presiden direktur Bakrie & Brothers sejak awal 2008. Alumnus Universitas Andhra itu berperan penting dalam proses restrukturisasi utang Bakrie & Brothers pada 1998.

Di luar alasan yang disampaikan oleh Nalinkant, ujar sumber itu, pemegang saham publik, terutama institusi, menghendaki adanya perombakan jajaran direksi Bakrie & Brothers, agar bisa memulihkan kepercayaan investor terhadap perseroan.

Seandainya pengunduran diri Nalinkant itu direstui oleh pemegang saham pengendali yakni keluarga Bakrie dan digantikan oleh seorang profesional, hal itu diharapkan bisa memberikan angin segar bagi pemegang saham publik.

Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk Dileep Srivastava ketika dikonfirmasi mengatakan informasi mengenai pengunduran diri Nalinkant adalah tidak benar.

“Saya baru saja menelepon kembali kepada Pak Nalin untuk mengonfirmasi mengenai kabar mundurnya beliau dari manajemen Bakrie & Brothers, tapi pak Nalin yang kini di Singapura mengatakan tidak benar. Jadi, saya konfirmasi bahwa kabar itu tidak benar.”

Selain Nalinkant, jajaran direksi Bakrie & Brothers saat ini adalah Direktur Ari Saptari Hudaya, Direktur Yuanita Rohali, Direktur Dileep Srivastava dan Direktur R.A. Dharmayanti.

Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman mengatakan perombakan jajaran direksi merupakan langkah pemegang saham memperbaiki kondisi perseroan.
“Apakah penggantinya itu dari Bakrie atau dari luar Grup Bakrie, yang terpenting adalah profesional dan mempunyai kompetensi untuk membawa perubahan.”

Pemegang saham publik, ujarnya, tentu berharap pengganti Nalinkant nantinya bisa memulihkan kepercayaan terhadap Grup Bakrie karena saat ini persepsinya negatif.

Jual menara
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akan perusahaan Bakrie & Brothers, mendapatkan persetujuan dari kreditor terkait dengan rencana penjualan sebanyak 543 menara telekomunikasi, yang dijadikan bagian jaminan utang senilai US$145 juta.

Presiden Direktur Bakrie Telecom Anindya Bakrie mengatakan perseroan menjaminkan menara telekomunikasinya untuk memperoleh utang, sehingga harus meminta izin terlebih dahulu dari kreditor atas rencana itu. Menurut dia, persetujuan sedang diproses. “Menara itu dijual, lalu kami dapat uang untuk buat menara lagi. Jadi kurang lebih buat investasi pada aset lainnya, mereka [kreditor] yang akan memegang jaminannya. Intinya Cuma [jaminan] diganti asetnya,” tuturnya saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, kemarin.

Deputy President Director Bakrie Telecom M. Danny Buldansyah menambahkan kreditor menjamin bisa memberi izin pada saat transaksi jual beli menara mendekati final.
“Kami mendapat jaminan dari kreditor tinggal masalah eksekusinya [tanda tangan]. Eksekusinya kalau sudah pasti siapa pembeli dan ada kesepakatan,” (Pudji Lestari) (sylviana.prativi@bisnis.co.id/wisnu.wijaya@bisnis.co.id)

0 komentar: