19 Februari 2009 Proyek Palapa Ring Tetap Dilanjutkan

Devisit US$ 30 Juta

Imbas krisis ekonomi yang mengakibatkan terjadinya depresiasi nilai rupiah terhadap dolar hingga Rp 11.000, menyebabkan pergeseran jumlah total investasi proyek nasional Palapa Ring. Investasi yang semula US$180 juta menjadi sekitar US$150 juta.
Untuk itu, pemerintah berharap adanya bantuan dari negara maju untuk membiayai proyek yang menghubungkan seluruh wilayah Nusantara dengan saluran fiber optik itu.

“Depresiasi rupiah terhadap dolar mengakibatkan pergeseran jumlah total investasi Palapa Ring dalam dolar yang akan dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur proyek itu,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh di Jakarta, Senin (16/2).

Akibat pergeseran tersebut, terjadi penyusutan sebesar US$30 juta. Saat ini pemerintah sedang mencari solusi menutup defisit US$30 juta itu.

“Solusi yang mungkin bisa kita gunakan adalah lewat pembebasan insentif pajak impor bea masuk untuk peralatan infrastruktur Palapa Ring atau mengajukan pinjaman ke negara besar,” jelas Nuh.

Prioritas
Terkait pembebasan pajak itu, lanjutnya, Depkominfo sebagai wakil pemerintah selaku fasilitator telah mengajukan surat pada Departemen Keuangan sejak Januari 2009 lalu. Namun, sampai sekarang belum ada tanggapan yang jelas.

“Tapi, kami optimistis prosesnya akan dipercepat karena pihak Departemen Keuangan sudah berjanji memprioritaskan pembebasan pajak untuk sektor infrastruktur, termasuk infrastruktur telekomunikasi,” tuturnya.

Pembebasan bea masuk itu akan meringankan beban dengan memberi kontribusi sekitar 15 sampai 20 persen dari US$30 juta itu. Selain pembebasan pajak, pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan negara-negara Asia lain seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Ini bisa menjadi pilihan alternatif, karena negara-negara tersebut mempunyai skenario besar untuk menghubungkan seluruh negara-negara di Asia melalui infrastruktur fiber optik.

“Mereka punya skenario besar yang dinamakan program super corridor, yaitu ASEAN + 3 atau ASEAN-China-Jepang-Korea Selatan. Bagaimana rencana itu bisa tercapai kalau antara negara-negara ASEAN sendiri belum terhubung,” tegasnya.

Karena itu, katanya, saya yakin mereka akan membantu merealisasikan proyek Palapa Ring di Indonesia.

Dia memastikan, tahun 2009 ini proyek Palapa Ring tetap akan berjalan. Hanya mungkin ada sedikit beberapa bagian yang perlu dimodifikasi. “Salah satu contoh misalnya, nanti di beberapa daerah tidak memakai jaringan fiber optik, tetapi hanya terhubung dengan menggunakan koneksi satelit,” tukasnya.

Akselerasi
Tujuan proyek Palapa Ring adalah mendukung kedaulatan negara dan ketahanan nasional melalui ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang terintegrasi, serta akselerasi pertumbuhan dan pemerataan telekomunikasi yang terpadu.

Proyek Palapa Ring adalah proyek strategis inisiatif pemerintah yang di danai oleh Konsorsium Palapa Ring yang anggotanya terdiri dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat, PT Excelcomindo Pratama Tbk, dan PT Bakrie Telecom Tbk.

Proyek Palapa Ring akan mengonfigurasi panjang jaringan 4.450 km, terdiri dari 3.850 km submarine cable dan 600 km inland cable, jumlah landing point 15 dan melalui 21 kabupaten/kota di Indonesia bagian timur.

Saat ini, proyek Palapa Ring sedang dalam proses tender dengan status terakhir adalah selesai dilakukan verifikasi terhadap perincian pekerjaan (Bill of Quantity/BoQ) agar semua vendor menawarkan dengan kuantitas yang sama, sehingga harga dapat dibandingkan. [HBS/H-12]

0 komentar: