Bisnis baru diproyeksikan sumbang 20% pendapatan pada 2009
Oleh Sylviana Pravita R.K.N
Jakarta, Bisnis Indonesia – Menurut seorang analis yang mengetahui kerugian itu, berdasarkan laporan Singapore Telecommunications Ltd (Singtel) belum lama ini, kerugian valuta asing yang diderita Singtel atas PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mencapai S$28 juta.
Oleh Sylviana Pravita R.K.N
Jakarta, Bisnis Indonesia – Menurut seorang analis yang mengetahui kerugian itu, berdasarkan laporan Singapore Telecommunications Ltd (Singtel) belum lama ini, kerugian valuta asing yang diderita Singtel atas PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mencapai S$28 juta.
Adapun, Singtel memiliki 35% dari saham Telkomsel, sehingga apabila dikalkulasi total kerugian valuta asing Telkomsel, yang merupakan anak perusahaan Telkom, mencapai S$80 juta yang setara dengan Rp 580 miliar dengan kurs 1 S$ = Rp 7.250.
“Telkom mempunyai utang triwulan III/2008 dalam dolar sekitar US$400 juta, jadi juga kena kerugian valuta asing berkisar Rp 430 miliar. Pada akhir 2007, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 9.400 per dolar dan pada akhir 2008 mencapai Rp 11.000,” tuturnya.
Saat dikonfirmasi Bisnis, Chief Financial Officer Telkom Sudiro Asno tidak membantah.
Namun, lanjutnya, karena Singtel telah mempublikaasikan laporan kerugian valuta asing, Telkom meyakini adanya kemungkinan mengalami kerugian atas valuta asing.
“Audit laporan keuangan belum selesai, jadi saya belum bisa menyampaikan berapa besarnya kerugian valuta asing itu. Laporan keuangan Telkomsel itu terkonsolidasi dengan Telkom, jadi otomatis akan berpengaruh pada performa Telkom Grup.”
Sudiro mengatakan perseroan juga menyiapkan dana senilai Rp500 miliar guna pensiun dini karyawan Telkom dalam tahun buku 2008.
Terkait dengan pembukuan tersebut, analis itu mengatakan kinerja operasional Telkom tergolong kinclong meski laba bersih pada 2008 diperkirakan turun pada kisaran 12% menjadi Rp 11,32 triliun dibandingkan dengan laba bersih 2007, yaitu Rp 12,86 triliun.
Adapun, pendapatan Telkom tumbuh tipis pada kisaran 2%-4% pada 2008 dibandingkan 2007, yaitu dari Rp 59,44 triliun menjadi berkisar Rp 60,63 triliun-Rp 61,82 triliun.
“Kalau kinerja Telkom diproyeksikan turun 12% berarti kinerja operasional Telkom bagus. Karena ada forex loss Rp 1 triliun dan pembukuan pensiun dini Rp 500 miliar yang merupakan one time only charge saja.
Pertumbuhan pelanggan
Analis lain yang hadir dalam pertemuan dengan Telkom kemarin mengatakan belanja modal perseroan pada tahun ini mencapai US$2,1 miliar. Dana tersebut dialokasikan bagi pengembangan perseroan ke depan.
Dia memaparkan manajemen Telkom menyebutkan jumlah pelanggan seluler Telkom per 31 Desember 2008 naik 36% dibandingkan dengan 2007 menjadi 65,3 juta pelanggan.
Laporan itu menyebutkan guna menghadapi pertumbuhan pelanggan yang melemah, Telkom berkomitmen untuk mencari submer pendapatan baru (new wave) yang berhasil menyumbang 15% dari pendapatan Telkom yang tidak terkonsolidasi pada 2008.
“Perseroan berharap new wave dapat menyumbang 18%-20% dari pendapatan yang tidak dikonsolidasi pada 2009.
Pada perdagangan kemarin, harga saham Telkom ditutup menguat 0,78% menjadi Rp 6.500 dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Dengan mengacu pada harga saham itu, kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp 131,04 triliun. (sylviana.pravita@bisnis.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar