Oleh Sylviana Pravia R.K.N
Jakarta, Bisnis Indonesia – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengincar diskon 5% atas pajak penghasilan perseroan menjadi 23% dari laba sebelum bunga dan pajak pada 2008. Apabila tidak memperhitungkan kebijakan baru soal insentif pajak, persentase yang harus dibayar mencapai.
Jakarta, Bisnis Indonesia – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengincar diskon 5% atas pajak penghasilan perseroan menjadi 23% dari laba sebelum bunga dan pajak pada 2008. Apabila tidak memperhitungkan kebijakan baru soal insentif pajak, persentase yang harus dibayar mencapai.
Menurut Chief Financial Officer Telkom Sudiro Asno, langkah tersebut terkait dengan aturan pengurangan pajak bagi perusahaan terbuka yang memiliki saham publik (free-float) sebesar minimal 40% dari total komposisi saham.
“Kami sedang menunggu keputusan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan (Bapepam-LK) terkait dengan kepemilikan saham Telkom di AS,” tuturnya pada Bisnis, akhir pekan lalu.
Dia mengatakan apabila perseroan meraih diskon 5%, Telkom akan mengalokasikan dana tersebut bagi tambahan modal kerja tahun ini.
Analis CIMB-GK Kelvin Goh dalam riset per 13 Februari, manajemen Telkom menyatakan masih mempertimbangkan dampak akuisisi 51% Telecom Company of Iran (TCI) bagi pemegang saham minoritas.
“Kami memandang positif bagi pertumbuhan saham Telkom, meski tetap memonitor melambatnya pertumbuhan pelanggan seluler di luar Pulau Jawa. Target harga bagi saham Telkom adalah Rp7.300,” tandasnya.
Namun, tarif interkoneksi yang tidak akan berubah pada 2009 dan pertumbuhan jumlah pelanggan yang kuat di sektor fixed wireless dan broadband membuat sektor telekomunikasi masih menjanjikan.
Belanja modal
Analis lainnya menyebutkan belanja modal perseroan pada tahun ini mencapai US$2,1 miliar. Dana tersebut dialokasikan bagi pengembangan perseroan ke depan.
Manajemen Telkom menyebutkan bahwa jumlah pelanggan seluler per 31 Desember 2008 naik 36% dibanding dengan 2007 menjadi 65,3 juta pelaggan.
Selanjutnya, pelanggan jaringan kabel mencapai 8,6 juta pelanggan atau turun 0,6% dibandingkan dengan 2007. Pelanggan Speedy naik 253% menjadi 850.000.
Laporan itu menyebutkan Telkom berkomitmen untuk mencari sumber pendapatan baru yang berhasil menyumbang 15% dari pendapatan Telkom.
Pada penutupan perdagangan 13 Februari, harga saham emiten berkode TLKM ditutup stagnan pada level Rp6.500 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumya.
0 komentar:
Posting Komentar