20 Februari 2009 TENDER OFFER INDOSAT

Saham Indosat Langsung Jatuh 14,6%

Jakarta, Kontan – Setelah proses penawaran tender atau tender offer berakhir, harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) langsung terjun bebas. Kemarin (19/2), harga saham Indosat turun 14,55% menjadi Rp 4.700 per saham. Sehari sebelumnya, harga saham ISAT masih Rp5.500 per saham.

Harga saham operator telepon seluler merek Mentari ini makin menjauh saja dari harga tender offer. Qatar Telecom (Qtel), selaku pemilik hajatan tender offer ini, mematok harga beli Rp7.388 per saham.

Direktur Danareksa Sekuritas Marciano Herman memastikan, Qtel akan mengambil jatah 24,19% saham, meski total penawaran yang masuk mencapai 35,9%.

Dia juga memastikan. Qtel hanya menambah kepemilikan saham ISAT lewat tender offer. “Qtel tidak menambah dengan cara membeli langsung,” tandas Marciano kepaa KONTAN, kemarin (19/2).

Hitungan di atas kertas, ada 11,71% saham ISAT yang tak bisa terbeli dalam tender offer. Dengan kata lain, setiap investor hanya bisa menjual sekitar 67% dari jumlah saham yang mereka tawarkan.

Maka itu, hari ini, Qtel akan menentukan alokasi penjatahan saham. Setelah penjatahan selesai, Qtel otomatis memiliki saham ISAT sebesar 65%.

Adapun saham di publik tinggal tersisa 20,71%, dan 14,29% milik Pemerintah indonesia.
Setelah tender offer itu usai, bisa dibilang Indosat kehilangan satu sentimen positif yang bisa mendongkrak harga. “Kini investor kembali melihat faktor fundamental Indosat,” kata analis NISP Sekuritas Triwira Tjandra.

Triwira bilang, dalam hitungannya, tahun ini ISAT masih akan mencetak pertumbuhan pendapatan 13% menjadi Rp20,9 triliun. Tapi persaingan bisnis telekomunikasi makin ketat dan bisa menyebabkan pertumbuhan pelanggan ISAT terhambat.

Apalagi, tahun ini ISAT tidak berencana menambah belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk ekspansi. Makanya, “Kami merekomendasikan tahan atau hold untuk saham ISAT dengan target harga Rp5,350 per saham untuk masa 12 bulan ke depan,” saran Triwira. *Rizki Caturini

0 komentar: