Jakarta, Bisnis Indonesia – PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) akan mencari pinjaman untuk membayar utang yang jatuh tempo pada tahun ini sebesar US$130 juta atau sekitar Rp1,56 triliun.
Untuk itu, perseroan akan meminta izin kepada pemegang saham perseroan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada bulan depan.
“Pinjaman merupakan salah satu opsi yang dilakukan perseroan untuk refinancing utang dan belanja modal. Namun, kami belum bisa menyebutkan bentuk pinjaman yang akan kami cari ini,” ujar VP Corporate Finance & Treasury Execlcomind, Johnson Chan kemarin.
Beberapa waktu lalu XL telah memperoleh komitmen pinjaman dari EKN Buyer Credit Facility (EKN) sebesar hingga US$400 juta. Menurut Johnson, pihaknya masih menggelar pembicaraan dengan sejumlah pihak terkait dengan pencarian dana eksternal.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2008 diketahui utang yang jatuh tempo pada tahun ini diantaranya adalah kepada ABN AMRO Bank N.V (sekarang Royal Bank of Scotland/RBS) sebesar US$50 juta atau setara Rp547,5 miliar.
Selain itu, perseroan juga memiliki pinjaman yang jatuh tempo pada Juni berasal dari Standard Chartered Bank senilai Rp 1 triliun.
Perusahaan telekomunikasi yang dikendalikan Telecom Malaysia ini juga memiliki pinjaman jangka panjang dari bank lokal ataupun asing yang jatuh tempo pada tahun ini sekitar Rp730 miliar.
Excelcomindo sepanjang 2008 mencatat rugi bersih akibat beban bunga yang membengkak sebesar 61,62% menjadi Rp1,12 triliun dibandingkan dengan akhir 2007 senilai Rp694,38 miliar.
Selain itu XL juga menderita rugi kurs Rp332,15 miliar pada 2008 dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp204,36 miliar.
Kondisi ini menyebabkan laba usaha operator seluler ini tergerus hingga membukukan rugi bersih Rp15,11 miliar.
Berdasarkan catatan Bisnis, salah satu opsi yang dijajaki oleh Excelcomindo adalah menerbitkan obligasi senialai Rp350 miliar pada semester II/2009, untuk mendanai sebagian belanja modal tahun ini sebesar US$700 juta.
Moody’s Investors Service pada bulan lalu mengumumkan perubahan prospek peringkat Excelcomindo dari semula stabil menjadi negatif. Peringkat Excelcomindo dalam mata uang lokal adalah Ba2.
Harga saham perseroan kemarin ditutup di posisi Rp1.100 per saham atau naik 10% dari penutupan hari sebelumnya di posisi Rp1.000 per saham.
Apabila mengacu pada harga tersebut, kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp7,79 triliun, dan price to earning ratio (P/E) sebesar 9,03 kali.
0 komentar:
Posting Komentar