Jakarta, Investor Daily – PT Smart Telecom akan merambah pasar konsumen high end. Persiapan sudah dilakukan, termasuk memperbaiki infrastuktur yang ada.
“Mudah-mudahan akhir tahun ini kami bisa melayani sepenuhnya pasar high end,” ujar Chief Sales Officer PT Smart Telecom Charles Sitorus kepada Investor Daily, usai peluncuran Program SMS dan Telepon Sepuasnya ke 197 Negara di Jakarta, Kamis (5/3).
Dikatakan Charles, Smart selama ini identik dengan operator bertarif murah dan bundling dengan gadget murah. Citra ini, kata Charles tetap akan dipertahankan kendati pihaknya akan masuk ke pasar konsumen high end atau premium.
“Semua level sosial membutuhkan tarif murah. Orang kaya pun mengatakan, kalau ada yang murah kenapa harus yang mahal,” tandas Charles. Untuk itu, Smart tetap berkomitmen menyediakan tarif murah bagi layanan data maupun suara.
Meski mengawali tahun ini dengan paket murah meriah, Smart diam-diam tengah menyiapkan strategi memasuki pasar high end. Salah satunya adalah dengan menggandeng produsen handset menengah atas seperti Nokia, Motorola dan merek-merek besar lainnya. “Dengan merek-merek besar itu, kami tetap bundling,” kata Charles.
Smart menggandeng Nokia dengan meluncurkan paket bundling ponsel tipe Nokia 1508i dengan kartu perdana prabayar operator seluler CDMA. Selain itu, ponsel ini juga disebut dapat digunakan untuk modem untuk pemakaian data.
Kendati menggaet handset menengah atas, Smart tidak akan meninggalkan jati dirinya dan tetap akan mendapat pasokan handset murah dari produsen asal Tiongkok ZTE.
“Beberapa pasokannya masih rahasia,” kata Charles.
Dikatakan Charles, sejatinya, Smart mulai merintis ke segmen high end sejak meluncurkan layanan daya, internet. Bahkan, sebagai komitmen Smart atas target ini, Smart membenahi existing jaringan yang ada di beberapa kota besar, termasuk Jakarta.
“Dan sampai sekarang pelanggan data semakin puas dengan layanan kami,” kata Head and Business Development Smart Telecom Tom Alamas Dinharsa.
Pada kuartal II 2009, Smart akan memperluas jaringan sampai ke Makassar, Jambi, Lombok dan diharapkan dapat menjaring lagi 1,5 juta pelanggan. “Soal berapa BTS yang akan dibangun belum bisa diekspos,” kata Charles. Namun salah satu tujuan pengembangan kualitas jaringan adalah untuk mengoptimalisasi layanan data.
Chipset Qualcomm
Sementara itu, sebagai operator seluler berbasis CDMA, Smart bakal mendapat pasokan teknologi chipset dari Qualcomm. “Kalau bukan awal kuartal II dan pasti awal kuartal III tahun ini,” kata Charles. Dikatakannya, saat ini pihak Qualcomm tengah melakukan tes atau uji coba atas chipset itu.
Selama ini pertumbuhan kartu SIM Smart Telecom melambat di pasar ritel sebab chipset tri-band frekuensi 450 HMz, 800 MHz, dan 1900 MHz belum dirilis oleh perusahaan telekomunikasi milik Sinar Mas itu.
Akibatnya, Smart selalu memasarkan kartu SIM-nya dengan paket ponsel bundling. Padahal, Smart harus menggelontorkan subsidi untuk produksi ponsel single band tersebut sekitar US$ 90 juta atau setara Rp1 triliun. Untuk tiap satu unit ponsel yang digratiskan ke pelanggan, Smart harus merogoh kocek subsidi sebesar US$ 40 atau setara RP444 ribu. Dengan kehadiran chip baru itu, Smart juga dapat masuk ke pasar high-end.
Masih terkait ke pasar atas, Smart Telecom memperluas layanannya dengan menjangkau 197 negara di dunia. Program pesan singkat (SMS) dan telepon ini merupakan salah satu langkah Smart merambah pengguna ponsel menengah atas yang sering berhubungan keluar negeri. Smart membidik tiga negara India, Kanada, dan Amerika Serikat, setelah meluncurkan program SMS sepuasnya ke Malaysia bebeapa waktu lalu.
“Setelah SMS sepuasnya ke Malaysia, kami terus memperluas layanan SMS sepuasnya ke negara lain,” ujar Tom Alamas.
Dengan menggunakan Smart, Pelanggan dapat menggunakan panggilan internasional dengan Smart VoIP 01033 bertarif flat sepanjang hari, 24 jam nonstop.
“Tarif baru 01033 yang tadinya diperuntukkan di 40 negara kini menjadi 197 negera. Tentunya dengan tarif per detik,” ujar Tom.
Menurutnya, Smart membagi tarif telepon ke dalam empat jenis yakni Rp10, Rp30 Rp40, dan Pr 100 per detik.
0 komentar:
Posting Komentar