
Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, kemitraan dengan Orange Business Service merupakan kepercayaan provider global terhadap Telkom Solution Business Partner. Orange Business Service adalah penyedia layanan global datacom terbesar di dunia, yang berada di bawah payung Franch Telecom.
“Ini kesempatan baik buat Telkom. Secara berharap Telkom menjalin kerja sama dengan oparator kelas dunia. Dalam waktu dekat, kami akan umumkan kerja sama dengan operator kelas dunia yang lain. Bulan ini juga kami umumkan,” kata Rinaldi di Jakarta, Rabu (15/4).
Rinaldi menjelaskan, kerja sama dengan Orange ini bukan lagi di level nota kesepahaman (MoU), tapi sudah masuk pada level agreement untuk diimplementasikan dalam bentuk layanan. Perusahaan mulitnasional (MNC) yang menjadi pelanggan Orange itu rata-rata beroperasi di Indonesia dan membutuhkan infrastruktur jaringan TIK yang dimiliki Telkom untuk koneksi ke luar negeri, baik layanan voice, data dan video.
“Di Indonesia, pelanggan Orange akan memakai jaringan infrastruktur Telkom berikut dengan beragam layanan produk kami yang luas. Selain melayani pelanggan Orange yang MNC, ke depan Telkom juga akan melayani perusahaan nasional yang go international,” kata Rinaldi.
Vice President Enterprice Telkom Slamet Riyadi menambahkan, kerja sama dengan Orange ini secara tak langsung akan menambah konsumen korporasi dan sekaligus pendapatan bagi Telkom. BUMN ini akan melayani sekitar 100 pelanggan Orange di Indonesia atau setara 230 sirkuit atau link dengan total bandwidth 500 megabit per detik (Mbps) pada 2009. “Nilai bisnisnya buat Telkom, ini setara dengan Rp 100 miliar per tahun,” kata Slamet.
Menurut Rinaldi, Orange memilih Telkom sebagai mitra karena keseriusan Telkom membangun infrastruktur dan mengembangkan layanan TIK di Tanah Air. Infrastruktur jaringan kabel serat optik Telkom membentang di sepanjang Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Bali. Jaringan kabel serat otpik sepanjang belasan ribu kilometer itu juga telah tersambung antarpulau melalui jaringan kabel serat optik bawah laut. Bahkan, Telkom juga menjadi anggota konsorsium Palapa Ring yang akan membangun jaringan kabel serat optik di Indonesia Timur.
Selain itu, Telkom Group adalah penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan total pelangaan 88 juta, yang terdiri atas pelanggan GSM (melalaui PT Telkomsel) sebanyak 67 juta, pelanggan CDMA (Flexi) 13 Juta, dan pelanggan telepon tetap 8 juta. Telkom juga memiliki layanan broadband (Speedy) dengan pelanggan 1 juta dan layanan solusi TIK melalui anak usaha Telkom yang lain, PT Sigma Cipta Caraka.
Sedangkan Orange adalah bagian dari Franch Telecom, operator seluler terbesar ketiga di Eropa. Franch Telecom hadir di lima benua, dengan total pelanggan sebanyak 172 juta, yang dua pertiganya adalah pelangaan Orange. Pada 2007, Franch Telecom membukukan penjualan 52,9 miliar euro atau sekitar Rp800 triliun.
“Ini adalah peluang Telkom untuk memperluas bisnis. Apalagi Orange telah melayani pelanggan di lebih dari 200 negara. Ini potensi bisnis yang besar buat Telkom,” kata dia.
Telkom juga memiliki anak usaha di luar negeri. Salah satunya adalah PT Telkom Indonesia International (TII) di Singapura. “Anak usaha Telkom di luar negeri juga akan aktif mencari pelanggan, termasuk yang di Singapura,” kata Rinaldi.
Sementara itu, Charles Kennaway, General Manager Orange Business Service untuk Asean mengatakan, sebelum memutuskan Telkom sebagai mitra Orange, pihaknya telah melakukan uji tuntas (due diligence). Pemilihan ini menyangkut pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan Orange yang juga beroperasi di Indonesia.
“Telkom adalah partner kami untuk memberikan layanan bagi pelanggan global Orange yang beroperasi di Indonesia. Jumlahnya sangat signifikan. Dalam 12 bulan ke depan, kami targetkan, pelanggan kami di Indonesia akan menjadi dua kali lipatnya,” kata dia. (rz)
0 komentar:
Posting Komentar