16 April 2009 Pemegang Obligasi Mobile-8 Seleksi 3 Penasihat Keuangan

Oleh Pudji Lestasi & Wisnu Wijaya

Jakarta, Bisnis Indonesia – Pemegang obligasi PT Mobile-8 Telecom Tbk sedang menyeleksi tiga calon penasihat keuangan untuk menganalisis laporan keuangan operator telepon itu secara mendalam.

Satu eksekutif yang mengetahui informasi tersebut mengatakan tiga calon penasihan keuangan yang diseleksi itu adalah Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan PricewaterhouseCooper.

“Dari tiga calon itu akan dipilih satu penasihat keuangan untuk membantu kreditur obligasi mengetahui kondisi keuangan Mobile-8, sehingga hasilnya bisa dijadikan pegangan dalam mengambil keputusan,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Menurut dia, pemegang obligasi berharap memperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi keungan operator telepon berbasis code division muliple access (CDMA) tersebut.

Ketika dikonfirmasi mengenai pemilihan penasihat keuangan itu, Sekretaris perusahaan Mobile-8 Christoporus Tufik mengatakan tidak tahu menahu mengenai rencana pemegang obligasi tersebut.

“Justru [pemilihan penasihat keuangan itu] agak aneh. Laporan keuangan Mobile-8 pada 2008 kan sudah diaudit, kenapa perlu dikaji lagi ?,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Menurut dia, seleksi penasihat keuangan itu juga tidak akan dibahas dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) yang dijadwalkan pada 29 April.

RUPO tersebut mengagendakan tiga hal, yaitu penjelasan dan pertanggungjawaban emiten atas kelalaian dalam potensi kelalaian terhadap ketentuan perjanjian perwaliamatan, usulan Mobile-8 dalam menyelesaikan obligasi I Mobile-8 /2007, dan persetujuan pemegang obligasi terhadap agenda 1 dan 2.

Mobile-8 tercatat mempunyai utang obligasi Rp675 miliar dan surat utang berjaminan senior US$100 juta atau yang pada 31 Desember 2008 setara dengan Rp1,09 triliun, sehingga nilai obligasi terutang total Rp1,73 triliun.

Penyelenggaraan RUPO ini terkait dengan kelalaian Mobile-8 membayar bunga obligasi rupiah Rp20,88 miliar yang seharusnya jatuh tempo pada 15 Maret. Obligasi I/2007 tersebut memberikan bunga 12,375% per tahun.

Surat utang itu saat diterbitkan mengantongi peringkat BBB+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Obligasi dijamin dengan fidusia atas sebagian perangkat infrastrutur telekomunikasi perusahaan sebesar 110% dari seluruh jumlah pokok obligasi yang masih beredar.

Apabila peringkat obligasi memburuk, jaminan fidusia naik menjadi 130% dari seluruh jumlah pokok obiligasi. Pada 18 Maret, Pefindo merevisi peringkat obligasi tersebut menjadi idD (default/gagal bayar). Mobile-8 menambah nilai jaminan fidusia menjadi 130% karena penurunan peringkat obligasi.

Penurunan peringkat juga dialami oleh obligasi dolar. Pada 2 Desember 2008, Standard & Poor’s merevisi peringkat surat utang menjadi D dibandingkan dengan peringkat saat diterbitkan B. Moddy’s bahkan menarik peringkatnya sejak 20 Februari 2009.

Mobile-8 juga belum membayar bunga obligasi ini sebesar US$5,62 juta atau setara Rp61,59 miliar yang pembayarannya jatuh tempo pada 1 Maret 2009.

0 komentar: