16 April 2009 Pemerintah Akan Tambah 1 Operator SLI

Excelcomindo berniat ikut tender SLI

Oleh Fita Indah Maulani & Roni Yunianto

Jakarta, Bisnis Indonesia – Pemerintah akan menambah satu lagi operator sambungan langsung internasional (SLI) melalu tender penyelenggaraannya yang akan digelar dalam waktu dekat.

Dirjen Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar mengatakan pemerintah selalu menekankan kompetisi. Menurut dia, makin banyak pemain, pemerintah akan memiliki banyak pilihan.

“Berbeda dengan penyelenggaraan layanan tetap lokal dan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), dalam SLI tidak dikenal adanya pembatasan kepemilikan asing,” ujarnya, kemarin.

Dirjen Postel mengungkapkan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) telah mengajukan secara resmi untuk menjadi operator SLI baru.

Basuki mengungkapkan apabila pemerintah memberikan lisensi begitu saja ke XL, akan tidak adil bagi Bakrie Telecom yang mendapatkan SLI setelah melalui tender.

Untuk itu, pemerintah akan mengelar tender kembali untuk memilih satu operator sambungan internasional baru, tahun ini.

Presdir XL Hasnul Suhaimi menuturkan pihaknya berminat dan siap mengikuti tender jika pemerintah membukanya. “kami sudah siap dengan jaringan kabel optik laut sejak tahun lalu,” ujarnya belum lama ini.

Bakrie Telecom memenangi tender SLI pada September 2007. anak perusahaan Grup Bakrie itu menyisihkan dua peserta seleksi, yaitu PT Excelcomindo Pratama Tbk dan PT Natrindo Telepon Seluler. Penetapan pemenang itu tertuang dalam Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 415/KEP/M.Kominfo/9/2007.

Sebagai pemenang seleksi, Bakrie Telecom harus memenuhi komitmen pembangunan dalam 5 tahun pertama. Pembangunan itu meliputi lima sentral gerbang internasional (SGI), satu landing point di Batam, dan jaringan keterhubungan dengan Indonesia Internet Exchange (IIX) melalui jaringan serat optik.

Bisnis layanan SLI telah mengalami perombakan sangat fundamental ketika pada 13 Mei 2004 Menteri perhubungan mengeluarkan Keputusan Menhub No. 162/2004 tentang Lisensi Layanan SLI dengan kode akses 007 kepada PT Telkom.

Sejak saat itu, bisnis layanan SLI memasuki era duopoli setelah sebelumnya PT Indosat terlebih dahulu memegang lisensi SLI untuk kode akses 001, serta kode akses 008 milik eks anak perusahaannya, yaitu PT Satelindo. PT Indosat akhirnya melebur kedua layanan SLI itu ke dalam satu wadah tunggal, yaitu SLI 001.

Kehadiran PT Bakrie Telecom Tbk telah mengubah peta bisnis layanan SLI, sekaligus mengakhir era duopoli layanan sambungan langsung internasional.

Interkoneksi
Layanan SLI komersial Bakrie Telecom secara resmi dirilis kemarin, tanpa pembukaan interkoneksi dari Indosat. Operator itu mematok target pendapatan dari SLI sebesar Rp50 miliar dan waktu bicara sebanyak 3 miliar menit untuk tahun pertama.

Bakrie Telecom diketahui telah mengalokasikan dana belanja infrastruktur untuk mengembangkan SLI mulai 2008 hingga 2012 sebesar US$25 juta.

Presdir PT Bakrie Telecom Tbk Anindya N. Bakrie mengatakan pihaknya telah menyediakan layanan SLI dengan tarif lebih rendah sekitar 77% dari layanan serupa milik operator lainnya.

“Kami telah menggelar sentral gerbang Internasional di Batam dan telah menarik kabel optik ke Singapura. Dalam waktu tidak lama lagi, kami akan membangun SGI di Makassar, Surabaya dan Medan,” ungkapnya pada peluncuran layanan komersial SLI 009 Bakrie Telecom, kemarin.

Untuk memberikan layanan internasional itu, operator Esia tersebut menyiapkan bandwidth sebesar 2,5Gb atau setara dengan 3 miliar menit perpecakapan.

Basuki mengungkapkan pemerintah sudah membuka duopoli sambungan langsung jarak jauh melalui kemenangan Bakrie Telecom dalam tender, dan saat ini duopoli layanan SLI pun sudah diakhiri.

VP Intercarrier PT Bakrie Telecom Tbk Hery Nugroho mengunkapkan hingga saat ini baru PT Telkom Tbk yang bersedia membuka interkoneksinya, sementara Indosat belum.

“Namun, kami masih tetap berusaha mendapatkan pembukaan interkoneksi tersebut. Pada dasarnya, layanan SLI yang kami berikan, bukan hanya untuk pelanggan Bakrie Telecom, melainkan dapat dipakai oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh Dirut Indosat Johnny Swandi Sjam yang mengatakan pihaknya sudah membuka interkoneksi SLI Bakrie Telecom.

0 komentar: