
“Permintaan penambahan nomor pelanggan untuk mengantisipasi keterbatasan sumber daya nomor yang sudah ada yang antara lain karena pesatnya pertumbuhan pelanggan prabayar (prepaid),” kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia, di Jakarta, Selasa (7/4).
Menurutnya layanan prabayar membutuhkan sumber daya penomoran berdasarkan kondisi pasar yang cenderung memerlukan persediaan nomor perdana cukup besar agar tidak terjadi kelangkaan persediaan nomor.
Untuk menampung pelanggan baru, diperlukan ketersediaan nomor baru. Itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya memigrasikan nomor existing (PSTN) atau ekspansi nomor baru untuk FWA.
Dari beberapa kemungkinan itu, lanjutnya, pilihan adalah ekspansi penomoran dari 10 ke 11 digit.
“Penomoran dari 10 ke 11 digit kami nilai pilihan yang tetap karena tidak menyebabkan kerugian bagi pelanggan yang memiliki telepon kabel. Pilihan tersebut juga tidak mensyaratkan pergantian nomor bagi pelanggan yang bersangkutan,” ujarnya.
Saat ini Depkominfo sebagai regulator sedang berupaya membenahi sistem penomoran pada layanan FWA dengan mengkaji penomoran berdasarkan pola existing untuk migrasi dari 10 ke 11 digit. Kajian itu juga terkait dengan pentingnya konsep standar penomoran yang menjadi acuan apakah menggunakan standar ENUM atau menggunakan seperti penomoran seluler (geografis atau nongeografis) dengan pembedaan pada beberapa digit awalnya termasuk identifikasi operator. (Ant/E-4)
0 komentar:
Posting Komentar