
Jakarta, Bisnis Indonesia – PT Telkom Tbk menunjuk Irdeto, perusahaan penyedia solusi dan layanan proteksi konten, untuk memasok solusi Conditional Access dan Digital Rights Management (DRM) bagi Telkomsel.
Rahadi Arsyad, Presiden Direktur TelkomVison, mengatakan pemilihan solusi dari Irdeto itu mempertimbangkan kemampuan terbaik solusi keamanan Irdeto dalam melindungi model bisnis dan pendapatan operator terutama di layanan TV berbayar dan mobile TV.
“Ini membuat layanan kami terintegrasi dan mudah diakses. Layanan kami yang antara lain Mobile TV Telkomsel, Satelite TV Telkom Vision, dan Internet Protocol TV [IPTV] PT Telkom,” ujarnya kemarin.
Solusi Irdeto, tuturnya, memiliki kemampuan yang sudah teruji dalam membantu operator meningkatkan basis pelanggan.
Solusi DRM dikenal sebagai kumpulan sistem yang dipergunakan untuk melindungi hak cipta media elektronik.
Adapun, sistem Conditional Access System adalah sistem yang modular dan mendukung skalabilitas yang berfungsi memproteksi konten yang disalurkan baik melalui kabel, satelit, terrestrial, protokol Internet maupun jaringan seluler dan hibrid.
Solusi ini memungkinkan perlindungan dengan tingkat tertinggi dari ancaman pencurian konten, aset, dan pendapatan, serta memungkinkan oeprator menciptakan pendapatan baru dari layanan.
Kesepakatan antara Telkom dan Irdeto akan melibatkan platform konvergensi lengkap yang memungkinkan Grup Telkom memperluas layanan TV digital berbasis standar digital video broadcast-handheld (DVB-H).
Uji coba platform DVB-H diperkirakan akan dimulai pada kuartal II/2009 dan layanannya akan diluncurkan di Jakarta pada 2010.
Graham Kill, Chief Execkutive Officer Irdeto, menuturkan tingkat penetrasi TV berbayar di Indonesia saat ini sekitar 1,4%. “Ini menunjukkan masih besarnya potensi peningkatan jumlah pelanggan,” ujarnya.
Menurut Kill, inisiatif Grup Telkom memperluas layanan TV di seluruh platform layanan bergerak miliknya akan memungkinkan sektor tersebut meningkatkan pertumbuhan pelanggan.
Solusi-solusi Irdeto, yang berkantor pusat di Amsterdam Belanda dan Beijing China, saat ini mendukung berbagai model bisnis, mulai dari yang sederhana hingga canggih dalam lebih dari 1 miliar peranti dan aplikasi.
Telkom Vision mempersiapkan kapasitas sebanyak 400.000 sambungan TV berbasis protokol Internet tahun ini sebagai salah satu teknologi yang dikembangkan melalui jaringan telepon.
IPTV merupakan salah satu layanan yang diandalkan tahun ini di samping layanan penyiaran TV melalui teknologi satelit di zona C-Band dan teknologi kabel hybrid fiber-coaxial (HFC).
“Jadi dari 1 juta lebih pelanggan Internet Speedy kami harapkan 50% jari pelanggan IPTV,” tambah Rahadi.
Menurut Rahadi, IPTV yang dihantarkan melalui jaringan kabel telepon tersebut akan bersifat interaktif sebagai pengembangan layanan video on demand.
Melalui Telkom Vision, layanan IPTV ditargetkan menyajikan konten lokal dan internasional bermutu tinggi keberbagai penggunaanya di Indonesia, menyusul keberhasilan Telkom Vision menjaring 215.000 pelanggan saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar