
Besaran aset kelolaan tersebut diperkirakan menguasai hampir 50% dari seluruh aset kelolaan DPPK pada 3 bulan pertama tahun ini, sementara 22 DPPK yang memiliki aset kelolaan di atas Rp 1 triliun menguasai sekitar 70% dari total aset kelolaan.
Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Soemaryono Rahardjo mengungkapkan total aset kelolaan pada 2007 mencapai Rp81,7 triliun, sedangkan pada tahun lalu di tengah krisis ekonomi, pihaknya memperkirakan pertumbuhan aset kelolaan DPPK hanya 1%.
Untuk periode kuartal I/2009, pihaknya belum memiliki data resmi terkait dengan seluruh aset kelolaan sehingga data tersebut masih bersifat sementara. Dia mengatakan aset kelolaan Dapen Telkom tertinggi karena mencapai Rp8,5 triliun, sementara Dapen BRI mencetak aset hingga Rp6,5 triliun.
“Kami belum dapat data resminya, tetapi secara prognosis awal data yang kami terima ada 22 DPPK yang asetnya di atas Rp1 triliun dan 10 besar DPPK itu menguasai sekitar 50% dari total aset tahun lalu,” katanya kepada pers di Jakarta, kemarin.
Kesepuluh DPPK tersebut yakni Dapen Telkom, BRI, Pertamina, Perkebunan (Dapenbun), PLN, Bank Indonesia, BNI, Mandiri Dua, Mandiri Satu, dan Pupuk Sriwijaya (Pusri). Total jumlah DPPK saat ini yakni 277, naik dari sebelumnya pada 8 Juni yakni 256 DPPK.
Direktur Utama Dapen BRI Purwanto mengatakan perolehan aset kelolaan BRI tersebut sedikit terkena imbas penurunan harga saham pada akhir tahun lalu. “Pada tahun lalu, imbas krisis ekonomi juga menerpa investasi seluruh dana pensiun terutama yang menempatkan saham menjadi mayoritas,” katanya.
Meskipun aset kelolaan pada tahun lalu kurang menggembirakan, Ketua Bidang Investasi ADPI Djoni Rolindrawan, dalam kesempatan yang sama, mengatakan pada dasarnya ADPI memperkirakan pertumbuhan dana kelolaan DPPK setiap tahun sebesar 15%-20%.
Oleh sebab itu, tahun ini, pihaknya juga berharap iklim investasi yang kian membaik dapat mendorong realisasinya prediksi pertumbuhan tersebut. “Memang tahun lalu hanya tumbuh sekitar 1% dari 2007, tetapi dengan harga saham yang kembali naik pada saat ini sepertinya kami bisa memperkirakan persentase pertumbuhan,” katanya.
Sumaryono mengungkapkan persentase investasi pada tahun ini tidak jauh berbeda dibandingkan dengan posisi tahun lalu. (23)
0 komentar:
Posting Komentar