29 Juli 2009 Belanja Modal Industri Telekomunikasi Rp 45 Triliun

Jakarta, Republika – Departemen Perindustrian berharap optimalisasi belanja moda (capital expenditure) sektor industri telekomunikasi bisa menopang pertumbuhannya dari dampak negatif perlambatan ekonomi dunia. Rencanya, belanja modal yang bakal digelontorkan hingga Rp45 triliun sepanjang tahun.

Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengungkapkan, nilai belanja modal yang dipastikan bisa terealisasi didasarkan dari perhitungan total belanja modal operator telekomunikasi utama nasional seperti Telkomsel, Indosat, dan XL. “Potensi pasar dalam negeri dari industri telekomunikasi sangat menjanjikan, untuk itu di tahun 2009 diperkirakan belanja modal mereka akan mencapai Rp45 triliun,” ujar Fahmi dalam sambutannya pada pembukaan pameran telekomunikasi, Selasa (28/7).

Fahmi berharap, selain bisa menolong kinerjanya sendiri, realisasi belanja modal yang dikeluarkan mereka juga bisa memberikan efek ganda pada perekonomian secara keseluruhan seperti serapan tenaga kerja, investasi, dan penghematan devisa.

“Selain memang bisa makin memanfaatkan pasar domestik, upaya peningkatan investasi langsung (foreign direct investment/FDI) juga harus ditingkatkan, baik melalui kerjasama maupun kolaborasi dengan pihak-pihak multinasional,” ungkapnya.

Berdasarkan data Departemen perindustrian, produksi sejumlah peralatan telekomunikasi telah mulai berkembang. Beberapa di antaranya kabel serat optik, perangkat satelit, radar, stasiun bumi, BWA/Wimax, dan menara telekomunikasi. Industri kabel serat optik yang didukung tujuh perusahaan domestik dengan kapasitas produksi 93 ribu km per tahun dan tingkat komponen dalam negeri tak kurang dari 80 persen juga telah mulai diekspor. Termasuk juga produksi perangkat keras dan lunak pendukung industri infrastruktur telekomunikasi mulai dikembangkan pemerintah. ■ zak

0 komentar: