12 Juli 2009 Fren akan Angsur Bunga Tertunggak dan Denda

Media Indonesia (10/07/2009) – PT Mobile-8 Telecom Tbk (Fren) berkomitmen membayar kupon bunga tertunggak sebesar Rp41,76 miliar beserta dendanya sebesar Rp1 miliar. Hal itu dilakukan secara dengan mencicil.

Demikian disampaikan Direktur Fren Anthony C. Kartawiria, sebagai jawaban atas pertanyaan pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dipublikasikan, kemarin.

Pihak BEI meragukan keuangan Fren mengingat arus kas (cash flow) perseroan per 31 Maret 2009 sudah mengalami defisit Rp16,25 miliar.

Atas komitmen itu, otoritas BEI telah mencabut penghentian sementara perdagangan efek (suspensi) Fren sejak sesi pertama perdagangan kemarin.

Namun, pihak BEI tetap meminta pihak manajemen Fren untuk menyelesaikan utang obligasi dengan krediturnya. “Secara operasional mereka sudah beroperasi, namun obligasi-nya belum beres,” ujar Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugiarto.

Terkait hal itu, Anthony memaparkan kupon bunga tertunggak akan dibayarkan secara bertahap empat kali angsuran, dimulai 31 Juli 2009 dan selanjutnya setiap tanggal 15 pada September, Desember, dan Maret 2010.

Demikian pula pembayaran denda kupon bunga tertunggak dibayarkan empat kali angsuran masing-masing Rp250,16 juta pada waktu bersamaan dengan pembayaran kupon bunga tertunggak.

“Skema dan besaran pembayaran kupon bunga tertunggak beserta denda yang telah disepakati dalam RUPO merupakan hasil kajian yang komprehensif dari Mandiri Sekuritas,” paparnya.

Terkait dengan hal ini, Mandiri Sekuritas ditunjuk perusahaan selaku penasihat keuangan untuk melakukan kajian terhadap kondisi keuangan perseroan.

Lebih lanjut dijelaskan Anthony, pada tahap awal perseroan menyediakn dana cadangan pembayaran utang (sinking fund) sebesar Rp16,87 miliar. Dana tersebut akan dibayarkan dalam dua tahap yakni 31 Agustus 2009 dan 15 September 2009. Sebaliknya besaran Sinking fund selanjutnya akan menyesuaikan dengan kupon obligasi untuk dua periode selanjutnya.

Catatan Saham
Sementara itu, PT Garda Tujuh Buana Tbk (Garda) mencatatkan sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Garda mencatatkan 2,5 miliar saham perdana pada harga Rp115 per lembar.

Dengan demikian, Garda merupakan emiten kelima yang mencatatkan sahamnya (listing) di BEI pada tahun ini. Sebelumnya BEI menyatakan mematok target sebanyak 15 emiten yang akan listing hingga akhir 2009.

Sebelumnya, emiten lain yang sudah mencatatkan sahamnya adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Trikomsel Oke Tbk, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, dan PT Inovasi Infracom Tbk.

Garda mencatatkan 2,5 miliar lembar saham ke BEI terdiri dari saham pendiri sebanyak 665,245 juta lembar saham (26,61%) dan saham publik sebanyak 1,835 miliar lembar saham (73,39%). Berdasarkan hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), Garda Tujuh mampu meraup dana Rp210,99 miliar. (DU/E-6)

0 komentar: