12 Juli 2009 Regulator ultimatum operator 3G

Pita tambahan akan ditender tahun depan

Oleh Fita Indah Maulani & Arif Pitoyo
Bisnis Indonesia

Jakarta (10/07/2009): Pemerintah dan regulator telekomunikasi memaksa operator seluler generasi ketiga (3G) untuk memberikan jawaban atas penawaran kembali pita tambahan dengan harga Rp160 miliar per blok dalam 2 pekan ke depan.

Penawaran tersebut sudah disampaikan kepada empat operator 3G melalui surat Menkominfo setelah Departemen Keuangan menyetujui harga yang diajukan Depkominfo. Keempat operator itu meliputi PT Indosat Tbk, PT Excelcomindo Pratama Tbk, PT Natrindo Telepon Seluler, dan PT Hutchison CP Telecommunication.

Khusus untuk Telkomsel, satu-satunya operator yang sudah bersedia membayar Rp160 miliar, hanya dikirimkan surat klarifikasi mengenai alokasi frekuensi dan soal teknis lainnya, agar tidak terjadi interferensi pada kemudian hari.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Heru Sutadi mengatakan surat penawaran ini sudah disampaikan kepada setiap operator telekomunikasi sejak awal pekan ini.

“Masa penawaran selama 2 pekan, setelah itu kami tidak bisa menjamin tersedianya frekuensi jika operator 3G meminta tambahan. Bahkan regulator bisa saja menenderkan sisa pita yang ada kepada operator di luar operator 3G existing setelah masa pengendapan tahun depan,” tuturnya kepada Bisnis, kemarin.

Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengaku belum menerima surat dari Menkominfo tersebut, tetapi pihaknya berharap pemerintah menerapkan prinsip kewajaran dan keadilan untuk semua operator.

“Telkomsel akan memanfaatkan pita tambahan untuk layanan mobile broadband yang akan dikembangkan di 140 kota besar,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Saat ini Telkomsel merupakan satu-satunya operator yang sanggup membayar Rp160 miliar, adapun PT Excelcomindo menawar Rp40 miliar, Indosat Rp30 miliar, Natrindo Telepon Seluler Rp20 miliar, sedangkan Hutchisan CP Telecommunication Rp 12 miliar.

Indosat siap ambil
Adita Irawati, Division Head Public Relations Indosat, mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan penawaran tersebut karena harga yang diajukan masih terlalu tinggi dibandingkan dengan penawaran terakhir Indosat.

“Masih dikaji sembari melihat rencana bisnis perusahaan ke depan. Besar kemungkinan tambahan frekuensi akan diambil, tetapi hal ini tentu harus memperoleh persetujuan pemegang saham terlebih dahulu,” ujarnya.

Indosat memang memerlukan tambahan frekuensi 3G untuk meningkatkan kualitas layanannya, khususnya untuk layanan data karena di sejumlah wilayah bahkan sudah melebihi kapasitas. Penggunaan multimedia pelanggan pun menunjukkan kenaikan.

Presdir Excelcomindo Hasnul Suhaimi dan Direktur Layanan Korporasi Sidarta Sidik juga mengaku masih mempelajari penawaran dari pemerintah tersebut.

Sementara itu, Head of Corporate Communication Natrindo Anita Avianty mengaku pihaknya belum menerima surat penawaran dari Depkominfo.

Indonesia Telecommunication User Group mendesak pemerintah untuk memberikan harga yang rendah untuk pita tambahan 3G agar tarif yang dikenakan ke pelanggan tidak mahal. (fita.indah@bisnis.co.id/arif.pitoyo@bisnis.co.id)

0 komentar: