09 Juli 2009 Icon+ menang paket USO timur Indonesia

Oleh Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Indonesia Comnet Plus (Icon+) terpilih sebagai pemenang tender proyek universal service obligation (USO) di wilayah timur Indonesia paket 1 dan paket 2.

Pada paket 1, Icon+ berhasil mengalahkan rival tunggalnya, yaitu PT Indonusa System Integrator Prima (Indonusa).

Ketua Balai Telekomunikasi dan Informasi Perdesaan (BTIP) Santoso Serad mengatakan Icon+ terpilih melalui mekanisme seperti pemilihan langsung pada paket 1 yang meliputi wilayah pengerjaan Sulawesi dan Maluku.

“Pada paket 2 untuk wilayah Papua dan Irian Jaya Barat peserta yang tersisa memang tinggal Icon+. Keputusan pemenang sudah ditetapkan kemarin dan sekarang memasuki masa sanggah hingga 14 Juli,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.

Kemenangan Icon+ dalam tender USO di kedua paket tahun ini sudah hampir dipastikan sejak pertengahan bulan lalu setelah diketahui perusahaan ini memberikan penawaran terendah dibandingkan dengan komptetitornya di paket 1.

Adapun di paket 2, Icon+ dipastikan keluar sebagai pemenang setelah Telkomsel dan Telkom menundurkan diri dengan tidak memasukkan harga penawaran pada awal bulan lalu.

Perusahaan ini menjadi peserta tunggal yang lolos prakualifikasi dan tinggal menunggu hasil klarifikasi sebelum dilakukan proses seperti penunjukkan langsung.

Icon+ mengajukan penawaran USO sangat rendah pada paket 1, yaitu Rp 276 miliar, sedangkan harga perkiraan sendiri (HPS) adalah sebesar Rp424,6 miliar.

Di paket 2 Icon+ mengajukan penawaran harga Rp454,3 miliar, sedangkan HPS-nya Rp630,97 miliar.

Menurut Santoso, karena di bawah 80% dari HPS, Icon+ harus menaikkan nilai jaminan tender, seperti yang disyaratkan dalam Kepres No. 80/2003 mengenai Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

“Selama ini yang mematok harga di bawah 80% hanya Telkomsel, terutama pada saat penggelaran tender di lima paket USO lainnya,” ujarnya.

Menurut dia, rendahnya harga yang dipatok Icon+ bisa jadi karena perusahaan itu tidak mengeluarkan biaya untuk catu daya dan sumber daya manusia di daerah USO.

Penawaran yang sangat rendah dari Icon+ bertolak belakang dengan penilaian Telkomsel dan Telkom yang menganggap pagu USO didua paket tersebut terlalu rendah. Kabarnya, Icon+ akan mengembangkan teknologi nirkabel di pita 2,4 GHz yang oleh pemerintah dibebaskan lisensinya.

Proyek USO paket 1 dan 2 yang ditenderkan tahun ini memang terlihat tidak menarik perhatian operator telekomunikasi sejak awal. Masa prakualifikasi pun harus dilakukan hingga dua kali untuk memperoleh calon peserta minimal dua perusahaan per paket.

0 komentar: