14 Juli 2009 RIM Harus Kelola Pusat Servis Sendiri

Depkominfo tak mau operator yang menjalankan pusat servis BlackBerry

Nadia Citra Surya, Epung Saepudin
KONTAN

Jakarta – Pemerintah rupanya merasa perlu bertindak tegas menghadapi produsen BlackBerry, Research In Motion Ltd (RIM). Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menegaskan, mereka bakal mengevaluasi dahulu pusat servis yang akan dibuka oleh RIM di Indonesia Agustus nanti. Kalau tidak sesuai aturan, sertifikasi produk BlackBerry akan tetap dibekukan.

“Kami akan evaluasi dulu apakah bentuknya benar-benar service center mandiri seperti aturan yang berlaku,” terang Gatot S. Dewa Broto, Kepala Humas Depkominfo kemarin (13/7). Gatot menjelaskan, Depkominfo akan melihat apakah kantor layanan reparasi itu benar-benar dibuat dan dikelola oleh RIM. Jadi, Depkominfo tidak mau RIM sekadar melakukan kemitraan dengan operator telekomunikasi lokal. “Kalau yang menjalankan operator, berarti RIM tidak murni bertanggung jawab,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, RIM sendiri sudah mengirimkan surat resmi kepada Depkominfo. Lewat surat tertanggal 11 Juli itu, RIM menegaskan niatnya membuka layanan purna jual di Indonesia pada 26 Agustus mendatang. Selain itu, pihak RIM memastikan pendirian tersebut sesuai petunjuk Depkominfo.

Manajemen RIM, saat dihubungi KONTAN, masih enggan membeberkan detail rencana pembukaan kantor cabang di Indonesia itu, termasuk nilai investasi yang mereka siapkan. “Yang pasti, ini sesuai dengan permintaan Pemerintah Indonesia,” tutur Gregory Wade, Wakil Presiden Wilayah Asia Pasifik RIM, beberapa waktu lalu.

Yang jelas, rencana RIM itu jelas melewati tenggat Depkominfo, yakni 15 Juli 2009. Jadi, hampir pasti, sesuai ancaman Depkominfo, sertifikasi semua produk BlackBerry akan dibekukan mulai 16 Juli. Artinya, para operator dan importir tak bisa memasukkan semua jenis BlackBerry baru.

Razia BlackBerry
Direktur Pengawasan Barang Beredar Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Inayat Imam berjanji, mulai 16 Juli, pihaknya akan memperketat pengawasan produk BlackBerry ilegal. Bahkan, ia akan mengerahkan tim untuk merazia BlackBerry. “Razia bisa dilakukan ke sentra penjualan ponsel, yang tidak bersertifikasi akan kita tarik,” ujarnya.

Menurutnya, RIM telah menandatangani surat pernyataan akan mendirikan service center. Namun, janji itu tak kunjung terwujud. ■

0 komentar: