24 Juli 2009 Telkom tunjuk UBS tangani konsolidasi

Akuisisi dua perusahaan dilanjutkan

Oleh Sylviana Pravita R.K.N
Bisnis Indonesia

Jakarta (23/07/2009): PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menunjuk UBS Securities Indonesia sebagai penasihat keuangan untuk membantu menyiapkan kajian rencana strategis atas konsolidasi operator Flexi.

BUMN telekomunikasi terbesar itu juga berencana mengakuisisi dua perusahaan nonoperator telekomunikasi yaitu perusahaan menara telekomunikasi dan jasa informasi guna memperkuat posisi Flexi.

“UBS akan mengkaji menganai rencana Flexi ke dapan agar dapat tumbuh dengan lebih baik di tengah persaingan dari banyaknya operator di Indonesia,” ujar President Direktur Telkom Rinaldi Firmansyah kepada Bisnis kemarin.

Meski demikian, saat ditanya apakah penunjukan UBS itu juga untuk mengkaji pemisahan unit usaha (spin-off) Flexi dan dikonsolidasikan dengan operator telekomunikasi (code division multiple access) CDMA lain, Rinaldi mengatakan tidak bisa mengonfirmasi hal itu.

“Kami berencana mengakuisisi dua perusahaan nonoperator guna memperkuat Flexi,” kata Rinaldi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, kemungkinan dua perusahaan nonoperator yang akan diakuisisi Telkom itu adalah perusahan jasa informasi dan menara telekomunikasi lokal.

“Tahun ini, kami mengkaji untuk mengakuisisi sebuah perusahaan jasa informasi telekomunikasi lagi, setelah mengakuisisi Infomedia Nusantara. Selain itu, kami juga mengkaji untuk mengakuisisi sebuah perusahaan menara telekomunikasi,” ujarnya.

Namun, Rinaldi enggan menyebutkan nilai akuisisi tersebut. “Yang jelas, nilai akuisisi perusahaan jasa informasi telekomunikasi itu dibawah nilai akuisisi Infomedia Nusantara,” tuturnya. (Bisnis, 6 Juli).

Telkom menyelesaikan akuisisi 49% saham Infomedia dari PT Elnusa Tbk senilai Rp596 miliar pada bulan lalu.

BUMN itu juga membiayai akuisisi Infomesia menggunakan dana internal perseroan. Telkom mengambil alih 49% saham Infomedia melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% sahamnya dimiliki Telkom.

Uji tuntas
Selanjutnya, seorang eksekutif yang mengetahui rencana tersebut mengatakan Telkom segera melaksanakan uji tuntas (due diligence) atas akuisisi sebuah perusahaan menara telekomunikasi lokal senilai Rp800 miliar. Langkah ini untuk menggenjot upaya memasuki bisnis menara telekomunikasi pada tahun ini.

“Dana yang disiapkan Telkom Rp700 miliar – Rp800 miliar guna akuisisi perusahaan menara telekomunikasi itu,” ujar sumber itu.

Saat dikonfirmasi, Chief Financial Officer Telkom Sudiro Asno tidak membantah informasi itu. Sudiro menuturkan guna memperkuat anak perusahaan di bidang menara telekomunikasi, Telkom telah melaksanakan konsolidasi tower milik Flexi. Selanjutnya, Telkom akan mengakuisisi sebuah perusahaan menara telekomunikasi.

Telkom berkomitmen untuk mencari sumber pendapatan baru (new wave) yang berhasil menyumbang 15% dari pendapatan Telkom yang tidak terkonsolidasi pada tahun lalu.

Adapaun, tahun ini perseroan berharap new wave dapat menyumbang 18%-20% dari pendapatan yang tidak dikonsolidasi pada 2009. Belanja modal perseroan ini mencapai US$2,1 miliar.

Analis saham PT BNI Securities M. Alfatih mengatakan langkah Telkom tersebut merupakan langkah antisipasi dalam menghadapi persaingan di sektor telekomunikasi, khususnya operator CDMA, ke depan.

“Flexi masih memimpin pasar CDMA, langkah konsolidasi dan akuisisi itu tampaknya lebih mengarah pada rencana optimalisasi new wave,” katanya. (sylviana.pravita@bisnis.co.id)

0 komentar: