16 Juli 2009 Trafik dan volume bisnis Internet di Jabar Naik

Oleh Muhammad Sufyan
Bisnis Indonesia

Bandung: Trafik dan volume bisnis layanan Internet operator telekomunikasi di Jabat hingga semester pertama 2009 meningkat dibandingkan awal tahun ini.

Eddy Rizal, Head of Technical Division PT Indosat West Java Regional Office (WJRO), mengungkapkan rata-rata trafik mingguan pada periode akhir semester pertama mencapai 11 terabyte atau 11 juta byte.

Semantara itu, rata-rata penggunaan pada periode awal tahun atau sekitar dua bulan pertama tahun ini mencapai 7 terabyte, sehingga terjadi kenaikan trafik 57%. Sebagai ilustrasi, setiap mengundur sebuah situs, diperlukan maksimal 20 kilobyte.

“Berdasarkan data kami, kenaikan utamanya didorong data broadband dari layanan IM2 dan 3G. Jadi, masyarakat sekarang mengakses Internet tidak melulu dari komputer, namun juga ponsel,” katanya kepada Bisnis, kemarin.

Menurut Eddy, meluasnya pengguna ponsel cerdas seperti BlackBerry juga telah mendorong tingkat akses yang tidak terbatas. Sebab dengan tarif rata-rata Rp5.000 per hari, pelanggan sudah sepuasnya memakai Internet.

PT Indosat WJRO mencatat bahwa kontributor pertumbuhan yang utama berasal dari pelanggan yang berasal di Bandung dengan rata-rata pertumbuhan trafik bulanan mencapai 70%.

“Di daerah lainnya seperti wilayah Sukabumi, Cirebon, Tasik juga naik namun kisarannya 30% saja. Kami menduga Bandung sebagai kota pendidikan mendorong trafiknya lebih tinggi dari kota lain.”

Dengan angka pertumbuhan cukup tinggi dalam semester pertama tahun ini, Indosat mengklaim layanannya relatif stabil. Sebab peningkatan kapasitaas layanan data juga berusaha menyeimbangkan.

“Contoh untuk Node B (menara telekomunikasi khusus node B, red), kami akan tambah lagi sampai akhirnya berjumlah 90-an pada akhir tahun ini. Kalau tidak begitu, layanan bisa drop.”

Data lebih pesat
Corporate Secretary PT Telkom Kandatel Bandung Irwan Sobrian mengatakan pendapatan layanan data operator telekomunikasi juga tumbuh cukup pesat meninggalkan layanan suara.

Dia menyebutkan rata-rata pendapatan bulanan Speedy di wilayahnya pada dua bulan terakhir semester pertama ini mencapai Rp13 miliar per bulan sementara kisaran pendapatan di awal tahun mencapai Rp10 miliar.

Apabila digabungkan layanan Internet berbasis teknologi sebelumnya yakni TelkomNet Instan yang rata-rata pendapatannya Rp1,4 miliar, maka standar pendapatan bulanan dalam semester pertama mencapai Rp13 miliar perbulan.

“Ini lini new wave, generator pendapatan baru yang sangat kami andalkan. Kami sudah menduga bahwa secara perlahan perilaku masyarakat akan beralih dari layanan suara ke layanan data.”

0 komentar: