26 Agustus 2009 Izin IPTV terbuka untuk konsorsium

Telkom seleksi vendor set-top-box

Oleh Roni Yunianto
Bisnis Indonesia

Jakarta: Pemerintah membuka peluang usaha penyelenggaraan layanan televisi berbasis protokol Internet (Internet protocol televiton/IPTV) berbentuk konsorsium.

Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, menuturkan selama memenuhi syarat melalui bentuk konsorsium dimungkinkan.

“Misalnya, syarat penyelenggaraan IPTV adalah konsorsium yang anggotanya terdiri dari minimal dua badan hukum Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.

Dalam Peraturan Menkominfo No 30/2009 tentang IPTV, konsorsium tersebut harus terdiri dari perusahaan yang telah mengantongi izin-izin yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan layanan IPTV seperti izin penyelenggaraan jaringan tetap lokal, izin penyelenggaraan jasa multimedia jasa akses Internet, dan izin penyelenggaraan penyiaran lembaga penyiaran berlangganan.

Adapun, kepemilikan saham asing pada yang tergabung dalam konsorsium harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Salah satu konsorsium yang akan maju dan siap dengan jaringannya adalah PT Telkom dan PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision) yang menjadwalkan penggelaran IPTV pada Oktober 2009.

Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi & Suplai PT Telkom Tbk, menuturkan pihaknya akan maju dalam bentuk konsorsium dan saat ini ujicoba layanan sedang dilakukan.

“Insya Allah jika tidak ada halangan kami akan luncurkan IPTV pada akhir Oktober 2009,” tuturnya kepada Bisnis kemarin.

Menurut Indra, persiapan dan uji layanan yang dilakukan di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Denpasar itu juga mencakup sistem dukungan operasional pelayanan, customer relationship management (CRM) hingga sistem penagihan (billing).

“Kami menguji penggelaran secara total sehingga saat peluncuran semua aspek sudah siap,” katanya.

Rahadi Arsyad, Presdir PT Indonusa Telemedia (Telkom Vision), menuturkan IPTV merupakan salah satu layanan yang diandalkan tahun ini di samping layanan penyiaran TV melalui teknologi satelit di zona C-Band dan teknologi kabel hybrid fiber-coaxial (HFC). (Bisnis, Februari 2009).

“Kapasitas untuk IPTV tahun ini kami siapkan 400.000 sambungan pelanggan. Jadi dari 1 juta lebih pelanggan Internet Speedy, kami harapkan 50% jadi pelanggan IPTV,” tuturnya.

Selain Grup PT Telkom, operator lain seperti PT Indosat, KabelVision, BizNet, PT Excelcomindo Pratama Tbk, PT Bakrie Telecom Tbk, dan penyelenggara jasa Internet CBN juga telah mempersiapkan infrastruktur IPTV berupa kabel dan serat optik broadband di sejumlah kota besar.

Konten & set-top-box
Endra Leonardy, Vice President Marketing Strategy & Support PT Supra Primatama Nusantara (BizNet), menuturkan pihaknya tengah mempersiapkan layanan data dan video (IPTV).

“Untuk IPTV, kami tengah melakukan kajian kontennya untuk mendalami konten-konten seperti apa yang dibutuhkan pelanggan,” ujarnya kepada Bisnis.

PT Telkom membuka akan bekerja sama dengan vendor set-top-box yang dipilih melalui proses seleksi.

“Kami harus menggandeng mitra karena ini menyangkut kualitas dan positioning layanan. Jika dibebaskan, kami perkirakan bisa aspek-aspek itu jadi tidak terkendali.”

Indra mengatakan pihaknya tidak keberatan dengan ketentuan porsi 20% kandungan lokal untuk set-top-box. (roni.yunianto@bisnis.co.id)

0 komentar: