Direksi Baru ISAT Akan Tuntaskan Penerbitan Obligasi
Jakarta, Kontan – Sejak Selasa (11/8), jajaran direksi baru PT Indosat Tbk sudah berubah total. Harry Sasongko Tirtotjondro mantan orang nomor satu di GE Finance Indonesia, menjadi Direktur Utama Indosat menggantikan posisi Johnny Swandi Sjam.
Qatar Telecom (Qtel), pengendali baru emiten berkode saham ISAT ini juga merombak jajaran direksi yang lain. Qtel dan pemegang saham lainnya pun merampingkan jumlah Direksi ISAT, dari tujuh direksi termasuk posisi direktur utama, menjadi lima direksi saja. Berarti, ada dua direksi yang dipangkas. Perombakan tersebut sudah disetujuai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kemarin (12/8).
Adapun empat direksi lain yang mendampingi Harry Sasongko adalah Fadzri Sentosa sebagai Chief Wholesale and Infrastructure Officer and Director ISAT serta Kaizal Bomi Heerjee sebagai Chief Commercial Officer and Director. Dua direksi ini berasal dari kalangan dalam Indosat.
Dua direksi lainnya adalah orang luar yaitu Steve Hobbs sebagai Direktur Teknologi ISAT, dan Peter Kuncewicz sebagai Direktur Keuangan.
Direktur baru itu akan langsung tancap gas. Salah satu agenda mereka adalah penerbitan obligasi pada akhir 2009.
ISAT akan memakai hasil penerbitan obligasi itu untuk mendanai belanja modal atau capital expenditure (capex) 2010 yang mungkin naik 20% menjadi US$720 juta dari capex tahun ini yang sebesar US$600 juta. “Dananya juga akan dipakai untuk membayar utang obligasi yang jatuh tempo pada tahun depan,” kata Harry, kemarin.
Indosat memiliki utang obligasi yang akan jatuh tempo tahun 2010 sebesar US$300.000. Adapun utang jangka panjang ISAT mencapai Rp1,59 triliun per 30 Juni 2009.
Menurut kabar yang beredar, Indosat akan menerbitkan obligasi Rp1,5 triliun dengan menunjuk tiga sekuritas sebagai penasihat keuangan. Di antaranya PT Mandiri Sekuritas dan DBS Vickers. Rizki Caturini
0 komentar:
Posting Komentar