28 Oktober 2009 Identitas Baru, Semangat Juga Baru

Telkom mengganti logo mereka serta melakukan transformasi bisnis

Dupla Kartini P.S, Aprilia Ika

Jakarta, Kontan – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus berbenah agar bisa memenangi persaingan di bisnis telekomunikasi yang sangat ketat. Salah satunya, Telkom mengganti logo, tagline, dan melakukan beberapa perubahan dan transformasi bisnis.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, berharap, perubahan-perubahan tersebut bisa menunjukkan semangat baru Telkom dalam melayani pelanggan dengan tagline; “The World in Your Hand”.

Eddy menjelaskan, dana untuk membiayai perubahan logo dan semboyan Telkom ini akan diambil dari belanja modal Telkom tahun ini yang sebesar Rp21 triliun, sayang, Eddy enggan membeberkan detil biayanya. Namun kabarnya, untuk mengganti logo di semua plasa Telkom dan penciptaan identitas baru tersebut, Telkom menghabiskan dana sekitar Rp3,2 miliar.

Tak sekedar berganti logo dan motto, Telkom juga melakukan transformasi bisnis.. Menurut Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, transformasi kali ini adalah yang terbesar bagi Telkom. Pasalnya, terjadi perubahan portofolio bisnis,d ari semula InfoCom (Information and Telecommunication) menjadi TIME (Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment).

Dengan transformasi ini, Telkom tidak hanya melayani kebutuhan telekomunikasi di tanah air, tapi juga masuk kelayanan broadband internet, portal, dan televisi berbayar. Telkom kini juga melayani informasi bisnis berupa IT services bagi konsumen korporat, contact center, dan jaringan finansial untuk perbankan.

Untuk media, Telkom telah memiliki Speedy dan portal bisnis E-commerce. Hingga saat ini Telkom telah menjaring 1 juta pelanggan Speedy.

Telkom juga masuk ke bisnis edutainment melalui televisi berbasis teknologi internet protocol (IP-TV) yang akan di-launching awal 2010.

Dengan posisi baru ini, Telkom berharap bisa memenuhi kebutuhan pasar digital yang mengara pada generasi muda. “Arahnya memang begitu, lebih muda, lebih dinamis, dan lebih kretif,” papar Eddy.

Telekomunikasi tetap yang utama
Eddy bilang, walaupun peluang pertumbuhan broadband akan lebih bagus, bukan berarti Telkom akan mengabaikan layanan telekomunikasi. Saat ini porsi layanan telekomunikasi di Telkom masih dominan, yakni berkisar 70-80%. “Kalaupun nanti turun, tidak akan berkurang drastis, sebab telekomunikasi merupakan kebutuhan paling mendasar,” papar Eddy.

Telkom saat ini menguasai sekitar 70% pasar telekomunikasi di Indonesia melalui layanan seluler (Telkomsel), Flexi, dan wireline atau telepon kabel. Total pelanggan Telkom lebih dari 100 juta. Rinciannya, pelanggan Telkomsel 79 juta pelanggan, Flexi 16 juta pelanggan, dan wireline 8,7 juta pelanggan.

Eddy bilang, perubahan yang Telkom lakukan bukan untuk menggenjot jumlah pelanggan. Tapi lebih ke pencapaian jangka panjang. “Setiap tahun perlu evaluasi terkait lingkungan kompetisi, juga peluang portofolio yang paling mungkin bertumbuh, baru bisa menentukan target pencapaian pelanggan,” ujarnya.

Pakar pemasaran dari Universitas Indonesia, Harry Susianto, berpendapat, perubahan yang dilakukan Telkom adalah sinyal kepada masyarakat bahwa Telkom sekarang sudah berbeda dengan dulu. “Kemungkinan, Telkom sebagai induk perusahaan ingin memperkuat diri karena selama ini pamornya kalah dari Telkomsel sebagai anak perusahaannya,” ujar Hary. ■

0 komentar: