20 Oktober 2009 Telkom rintis transformasi

Oleh Pudji Lestari
Bisnis Indonesia

Jakarta (17/10/2009): PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengincar 60% pendapatan industri di bidang telekomunikasi, informasi, media, dan edutainment di Indonesia pada 2014.

Penetapan target ini seiring dengan transformasi bisnis Telkom dari sekadar berbasis telekomunikasi menjadi perusahaan berbasis telekomunikasi, informasi, media, dan edutainment (TIME), yang saat ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan saat ini pendapatan perseroan di sektor telekomunikasi telah melampaui 60% dari total industri nasional.

Namun bila digabungkan dengan pendapatan bidang TIME tersebut masih kurang dari 60%. “Pendapatan new wave [informasi, media, dan edutainment] kalau tidak dikonsolidasikan sebesar 22%. Kalau TIME secara penuh cukup sulit karena data [pendapatannya] masih tercecer tapi yang pasti kami masih di bawah 60%, saya rasa sekitar 50%,” paparnya seusai jumpa pers peluncuran transformasi bisnis Telkom yang baru, tadi malam.

Rinaldi mengatakan perseroan akan berinvestasi dalam jumlah yang besar guna mencapai target perolehan pendapatan industri pada 2014 tersebut. Namun, dia menolak memerinci nilai investasi dalam 5 tahun tersebut.

Yang jelas, nilai investasi tahun ini dan tahun depan tetap berkisar US$2 miliar-US$2,1 miliar.

Dengan fokus bisnis di bidang TIME, Rinaldi mengatakan manajemen akan melepas anak usaha yang bergerak di luar bisnis utama perseroan. Konsekuensinya, perseroan akan melepas 40% kepemilikannya di PT Patra Telekomunikasi Indonesia, yang bergerak di bidang jaringan telekomunikasi terestrial.

“Untuk CSM [PT Citra Sari Makmur] sedang kami pertimbangkan akan dilepas atau tidak,” tuturnya.

0 komentar: