19 November 2009 Bisnis Telekomunikasi

Telkom Siap Ambil Alih Zona Nirkabel

Jakarta, Koran Jakarta – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan siap untuk mengambil alih zona Broadband Wireless Access (BWA) yang ditinggalkan oleh pemenangnya karena tidak sanggup membayar biaya hak penyelenggaraan (BHP) tahun pertama dan up front fee.

“Kami siap mengambil alih zona yang cocok secara nilai bisnis. tetapi baiknya kita tunggu dulu keputusan akhir dari pemerintah jika benar ada yang mundur setelah menang tender,” tegas Chief Operation Officer (COO) Telkom Ermady Dahlan kepada Koran Jakarta, Rabu (18/11).

Batas terakhir pembayaran BHP dan up front fee bagi 8 perusahaan pemenang tender BWA adalah Selasa (17/11). Kedelapan perusahaan ini adalah Telkom, Indosat Mega Media (IM2), Internux, First Media, Jasnita Telekomindo, Berca Hardayaperkasa, Konsorsium Wimax Indonesia, serta Konsorsium PT Comtronics Systems dan Adiwarta Perdania.

Dari delapan perusahaan tersebut, hanya dua pemenang yang memenuhi kewajibannya, yakni Telkom dan IM2.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto, menjelaskan selain kedua perusahaan yang membayar, satu pemenang malah mengirimkan surat resmi berisi alasan tidak melakukan pembayaran tepat waktu.

“Kami mengirimkan surat resmi Rabu (18/11) ini kepada pemenang tender yang intinya memberikan tambahan batas waktu pembayaran hingga Jumat pekan ini,” katanya.

Roy Rahajasa Yamin dari PT Wireless Telecom Universal (sebelumnya Konsorsium WiMax Indonesia), mengungkapkan pihaknya telat membayar BHP dan up front fee WiMax karena masih mengurus izin badan hukum perusahaan baru ke Departemean Hukum dan HAM.

“Selain itu, di dokumen seleksi jelas untuk konsorsium batas waktunya Januari tahun depan. Selain itu, telat bayar tanpa alasan pun tidak bisa langsung dicabut, tetapi didenda 2 persen per bulan,” kilahnya.

Layanan Data
Sementara itu, jumlah pelanggan Telkom Speedy di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta pada kuartal IV-2009 mencapai 91.000 orang. Angka itu merupakan 87,7 persen dari target hingga akhir tahun sebesar 110 ribu orang.

Manajer Komunikasi PT Telkom Divre IV Jateng-DIY Sudjatmiko mengatakan pemcapaian tersebut secara umum telah memosisikan Internet cepat Speedy sebagai market leader layanan data, baik di wilayah Jateng-DIY maupun secara nasional.

Selain itu, layanan Internet cepat Telkom Speedy juga mencatat pertumbuhan paling tinggi dibandingkan layanan lainnya dalam portofolio bisnis PT Telkom, seperti telepon kabel dan fixes wireless access Flexi.

“Telkom terus memacunya dengan cara membuka Broadband Learning Centre (BLC) atau tempat pembelajaran Internet di kota-kota di Indonesia. Pengguna Telkom Speedy juga terus bertambah yang diiringi dengan kualitas jaringan yang semakin luas,” tutur Sudjatmiko di Semarang, kemarin. ■ dni/SM/E-3

0 komentar: