04 November 2009 BTEL tidak minati Desa Pinter

Oleh Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia

Jakarta: PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memilih fokus berinvestasi mengembangkan layanan sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) dan sambungan langsung internasional (SLI) dibandingkan dengan mengikuti proyek universal service obligation (USO) Desa Pinter.

Rakhmat Junaidi, Direktur Layanan Korporasi PT Bakrie Telecom Tbk, mengatakan pihaknya tidak tertarik untuk proyek layanan data ini karena sudah tumpang tindih dengan proyek lainnya seperti tender broadband wireless access (BWA/WiMax) beberapa waktu lalu.

“BWA merupakan layanan data hingga desa kecamatan, proyek USO sebelumnya Desa Berdering juga tidak menutup kesempatan bagi pemenangnya untuk mengembangkan layanan data di desa kecamatan, sama dengan Desa Pinter ini,” ujarnya kemarin.

Bakrie Telecom akan menggunakan sisa belanja modal (Capex) 3 tahun (2008-2010) sebesar US$200 juta untuk 2010 dari total US$600 juta guna mengembangkan bisnis organik dan program Desa Pinter tidak termasuk di dalamnya.

Rakhmat menjelaskan hingga akhir tahun ini pihaknya diprediksi menghabiskan belanja modal sebesar US$400 juta untuk pengembangan bisnis, salah satunya membangun sentra gerbang internasional (SGI) Singapura untuk layanan SLI 009.

Bakrie Telecom sejak awal tidak mendaftar sebagai calon peserta prakualifikasi Desa Pinter di mana sumber pendanaannya diambil dari dana USO yang dibayarkan para operator telekomunikasi tahun lalu.

Padahal, hampir seluruh operator besar yang memiliki layanan data mengincar proyek ini, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan anak perusahaannya PT Telkomsel. PT Indosat Tbk pun mengikutkan dua anak perusahaannya, yaitu PT Indosat Mega Media (IM2) dan Aplikasinusa Lintas Artha.

Masuknya perusahaan besar di atas dinilai lebih sebagai usaha mengamankan jaringan mereka yang selama ini sudah terbangun dan beroperasi di tingkat desa kecamatan agar tidak dimasuki kompetitor lainnya.

“Kami masih cukup optimistis dengan model bisnis dan organisasi yang ada saat ini untuk menghadapi persaingan ke depan dengan operator lainnya karena ada semangat untuk selalu lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah dengan berbagai inovasi terbaru,” ujarnya.

0 komentar: