13 November 2009 Depkominfo usahakan dana Palapa Ring

Pemerintah diharapkan ikut berinvestasi

Oleh Roni Yunianto
Bisnis Indonesia

Jakarta (12/11/2009): Departemen Komunikasi dan Informatika menawarkan dua opsi insentif untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian timur melalui pendaaan ICT-Fund.

Basuki Yusuf Iskandar, Sekretaris Jenderal Depkominfo, menurutkan insentif untuk membangun backbone itu ada pada ICT-Fund yang saat ini masih diupayakan instansi itu ke Depkeu.

“Kami [Depkominfo dan Depkeu] tengah merumuskan skemanya apakah insentif ditawarkan dalam bentuk subsidi bunga atau subsidi investasi, atau stimulus lainnya,” ujarnya seusai membuka 2nd Indonesia Teelcoms Summit 2009, kemarin.

Dia menegaskan dana itu akan tetap dikelola Depkominfo dengan memperhatikan prioritas di wilayah timur. Instansi tersebut juga telah mengalokasikan anggaran dari universal service obligation (USO) dengan besar rata-rata Rp1,2 triliun per tahun.

“Insentif ini baru mulai tahun depan, melalui daftar isian proyek dan anggaran [DIPA] 2010 karena masih dibutuhkan persetujuan Menkeu,” tuturnya.

Rakhmat Junaidi, juru bicara Konsorsium Palapa Ring, menuturkan untuk merealisasikan Palapa Ring sudah saatnya pemerintah ikut turun tangan mengingat keterbatasan dana yang ada.

“Soal partisipasi di backbone itu sudah jamak, pemerintah di negara lain juga ikut berpartisipasi,” ujarnya.

Rakhmat membenarkan dua altarnatif yang masih dibahas antara industri dan pemerintah yaitu pertama, berbentuk investasi langsung dan kedua, pemerintah dapat mendorong melalui perbankan yang memungkinkan operator mendapatkan pinjaman dengan subsidi bunga.

“Arahnya memang ke sana, tetapi kami belum membahasnya lebih lanjut termasuk formulasinya dan harapan pemerintah sendiri,” papar Rakhmat.

Basuki berpendapat ICT Fund tepat untuk menyelesaikan persoalan telekomunikasi terutama jaringan broadband mengingat peta infrastruktur backbone di timur Indonesia masih jauh tertinggal, termasuk secara ekonomi, sosial dan politik.

“Masalah akses dapat diselesaikan cepat namun belum menyelesaikan masalah integrasi antara barat dan timur. Satu-satunya kunci adalah percepatan.”

Dia menegaskan kebijakan Depkominfo bahwa backbone harus dibiayai USO karena pihaknya tidak ingin menambah beban ke industri.

“Kami akan mengambil jatah di Depkeu dimana separuh dari 1% [USO] yang dulu, dapat ditarik untuk menambah infrastruktur.”

Investasi langsung
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sebelumnya telah mengusulkan kepada pemerintah agar dana yang berasal dari industri dalam bentuk pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang kemudian masuk dalam APBN dapat digunakan sebagai ICT Fund.

Rakhmat mengatakan dana itu oleh Kadin dinilai dapat digunakan pemerintah untuk masuk ke daerah-daerah pelosok tertentu di samping operator.

“Kami cenderung pemerintah memilih investasi langsung karena dana juga akan kembali.”

Proyek Palapa Ring menurut informasi sementara Depkominfo akan dimulai 30 November 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setyanto P. Santosa, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), mengatakan pihaknya mendukung ide menciptakan ICT Fund. (roni.yunianto@bisnis.co.id)

0 komentar: